Saturday, May 8, 2010

Rumus Praktis Menghitung Panjang Jurai Untuk Menghitung Luasan Atap

Posting kali ini adalah sambungan dari posting saya sebelumnya yang membahas mengenai “Cara Menghitung Kebutuhan Atap Rumah”.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwasanya sebelum menghitung kebutuhan atap, maka harus dihitung dahulu luasan atapnya (dalam hal ini adalah : luasan bidang tembereng). Luasan tembereng bisa dihitung jika panjang jurai atapnya sudah diketahui.

ATAPGABLE

Untuk menghitung panjang jurai bisa digunakan rumus berikut :

rumus menghitung panjang jurai

Mungkin teman2 pasti bertanya-tanya, darimanakah asal dari rumus tersebut?

Jawabannya :

sederhana kok, hanya kolerasi hitungan matematika saja, yaitu penggabungan antara konsep phytagoras dan rumus sudut

Perhatikan gambar dibawah ini :

Atap

(Gb.1)

Garis yang berwarna merah = Jurai Atap, Garis yang berwarna kuning = garis bantu horizontal, Garis yang berwarna hijau = garis bantu vertikal, Garis yang berwarna biru = tinggi kuda2 (tinggi dari alas ke nok)

 rumus atap 2

(Gb.2)

Konsepnya :

Jika panjang dari garis biru di kuadratkan, panjang dari garis hijau di kuadratkan, dan panjang dari garis kuning di kuadratkan, kemudian hasilnya dijumlahkan, dan setelah itu hasil dari penjumlahan tersebut diakarkan, maka akan didapat panjang dari garis merah

- Atau secara redaksionalnya adalah :

Akar dari jumlah garis biru kudarat ditambah garis hijau kuadrat, ditambah garis kuning kuadrat itu sama dengan panjang dari garis merah (garis jurai)

- Jadi kalau konsep diatas dijadikan sebuah perumusan maka bisa ditulis :

Panjang dari jurai (garis warna merah) :……….(rumus.1)

rumus panjang jurai

Nb : Ndak percaya?!…Silahkan anda buktikan sendiri!

Baik!, sekarang kita kembali ke perumusan diatas, lihat Gb.2

Nah…katakanlah atapnya memiliki lebar sepanjang L (lihat gbr diatas), maka akan didapat panjang dari garis hijau dan kuning sebagai berikut :

  1. garis hijau     = L/2
  2. garis kuning  = L/2

Trus, bagaimana untuk panjang dari garis biru ?

Untuk menghitung garis biru, bisa dijabarkan sebagai berikut (lihat yang saya lingkari pakai warna merah)

ataphifroofsection12

Panjang dari garis tersebut adalah :

tan α = ( panjang dari garis tersebut / setengah panjang L )

panjang dari garis tersebut = tan α x setengah panjang L

                                    = tan α  x  (0.5 x L)

Jadi panjang garis biru    = tan α  x 0.5 L

Nah…jika nilai2 tersebut yaitu :

  1. Panjang garis hijau     = L/2
  2. Panjang garis kuning  = L/2
  3. Panjang garis biru  = tan α  x 0.5 L

disubstitusi pada  rumus.1  diatas, maka akan didapatkan harga/rumus sbb :

rumus menghitung panjang jurai

Cukup mudah kan…..Baik sekarang kita menginjak ke contoh kasus

Contoh diambil pada posting sebelumnya

Sebuah rumah dengan model atap Hip Roof (atap perisai) dengan ukuran atap sedemikian rupa, dan rencananya akan memakai penutup atap genteng beton dengan ukuran panjang 40 cm  (dimana tiap 1m2 = 11 buah genteng beton). Sudut kemiringan atap sebesar 35o

PLANATAP5

ATAPGABLE9 

Hitunglah luas atap dan jumlah kebutuhan atap genteng betonnya ?

1. Kita hitung dulu panjang jurai atap (warna merah), dengan rumus diatas 

New Picture (37)

rumus menghitung panjang jurai

Panjang jurai atap = √  ( ( 0.5 L tan α)2 + 0.5 (L2)  )

                           = √  ( ( 0.5 x 6 x tan 35o )2 +  0.5 (62)  )

                           = 4.733 m

2. Menghitung Panjang sisi miring kuda2

ataphifroof85

panjang sisi miring =   √ 2.1012  +   (1/2 L)2

                            =   √ 2.1012  +  (1/2 x 6)2

                            =     3.662 m

(Catatan : angka 2.101 didapat dari 0.5 x L x tan α)

3. Menghitung Luas Atap

atapgenteng3 

dari gambar denah atap diatas, kita bagi menjadi enam segmen luasan atap ( A, B, C, D, E, F, dan G )

biar lebih mudah, hasil perhitungan diatas kita plotkan ke gambar seperti dibawah ini.

SECTIONROOFF9

  • Luas segmen A

Luas segmen A = ( jumlah sisi sejajar x tinggi) / 2

                        = ( ( 9 + 15 ) x 3.662 ) / 2

                        = 43.944 m2

  • Luas segmen B

Luas segmen B =  panjang tembereng  x  alas

                        =  4.733  x  9

                        =  42.597 m2

  • Luas segmen C

Luas segmen C = (alas x tinggi) / 2 = (6 x 3.662) / 2 = 10.986 m2

  • Luas segmen D

Luas segmen D = ( jumlah sisi sejajar x tinggi) / 2

                        = ( ( 4 + 10 ) x 3.662 ) / 2

                        = 25.634 m2

  • Luas segmen E

Luas segmen E =  panjang tembereng  x  alas

                        =  4.733  x  4

                        =  18.932 m2

  • Luas segmen F

Luas segmen F = (alas x tinggi) / 2 = (6 x 3.662) / 2 = 10.986 m2

  • Total Seluruh Luasan

Luas segmen  =  A + B + C + D + E + F

                     =  43.944 + 42.597 + 10.986 + 25.634 + 18.932 + 10.986

                     =  153.079 m2

  • Jumlah Atap Genteng Yang dibutuhkan

- Genteng Beton ( 1m2 = 11 buah )

- Luas Atap = 153.079 m2

- Jumlah atap genteng yang dibutuhkan = 153.079 m2  x  11 buah/m2

                                                          = 1683.689 buah

- dibulatkan menjadi = 1684 buah

 

Gampang kan…. Sekian dulu ulasan saya ya

semoga bermanfaat…..

Sebagai perbandingan anda bisa lihat posting saya sebelumnya mengenai : “Cara Menghitung Kebutuhan Atap Rumah”,

di posting tersebut saya ulaskan juga mengenai cara menghitung kebutuhan atap rumah, materinya sama cuman cara penyelesaiannya aja yang berbeda

20 komentar:

Unknown said...

blog yang keren,makasih banyak atas infonya dan ilmunya sungguh sangat bermanfaat...:)

uat said...

menarik gan, tambah wawasan nich. thank u

Adji Rahmat Permadi said...

Menghitung luasan B dan talang miring.jajaran genjang hitungan pytagoras.dan tambahan rambu kongsol dengan sudut bgmana untk kebutuhan gntengnya?

Anonymous said...

Gan bagai mana kalau posisi bangunan na tidak sejajar atau istilah nya tidak sama sudut nya,,,,??bentuk rumah nya jurai

Unknown said...

Ilmu yang bermanfaat. Copy artikelnya mas.
Makasih banyak.

Anonymous said...

Gan, segmen B dan E adalah jajaran genjang. tinggi yg dipakai adalah 3,662 bukan panjang tembereng (4,733). maka hasil segmen B = 3,662 x 9 = 32,958 dan segmen E = 3,662 x 4 = 14,648.
dan menurut saya ini lebih lama prosesnya. saya punya rumus super kilat.
luas atap miring = luas atap datar dibagi cos @
luas atap miring = ((15x6) + (4x6)) / cos 35
luas atap miring = 114 / 0,819
luas atap miring = 139,19
buktikan!!!!! :)

Lutfi Andrian said...

Mas Anonim : Mantap mantap mas, makasih atas koreksinya, salut buat anda :)

Unknown said...

Bagaimana cara mencari sudut jurai,,,sedangkan sudut kuda2 sudah diketahui??
Tlg dong di jabarkan caranya..thx...

Abdi Remaja Contractor said...

agak sedikit rumit memang pak mengukur jurai berhubung lokasinya agak sulit diukur.

http://arcosteelindonesia.com/article/konstruksi-baja-ringan-atap-kuat-ringan-yang-anti-rayap/

Unknown said...

Sy g paham ini...bgm kl cara menghitung kemiringan atap baja berat,cr menghitung coakan nok.

Unknown said...

Ribet amat
Cuma gini saja loh om ilmunya
Misalkan kita akan buat kuda2 panjang 6meter(botem) dengan drajat 35° maka yang kita cari kemiringannya(sayap)
Carananya 6/2/0.82= 266
266cm, itulah kemiringan tsb. Kalo mau mengukur 266 cm itu dari titik atas(nok) ke pertemuan sayap dengan botem itulah yang harus di tarik meteran
Nb:jangan menarik meteran dari overstek ke pertemuan sayap ya nanti jadinya sudut segi tiganya mleset karena galvalum itu kadang panjangnya ada yang kelebihan 2cm ada yang pas 6meter
Thnks moga manfaat

Unknown said...

Ribet amat
Cuma gini saja loh om ilmunya
Misalkan kita akan buat kuda2 panjang 6meter(botem) dengan drajat 35° maka yang kita cari kemiringannya(sayap)
Carananya 6/2/0.82= 266
266cm, itulah kemiringan tsb. Kalo mau mengukur 266 cm itu dari titik atas(nok) ke pertemuan sayap dengan botem itulah yang harus di tarik meteran
Nb:jangan menarik meteran dari overstek ke pertemuan sayap ya nanti jadinya sudut segi tiganya mleset karena galvalum itu kadang panjangnya ada yang kelebihan 2cm ada yang pas 6meter
Thnks moga manfaat

Transparan said...

Maaf gan yng 0.82 itu angka dr mana y gan

.maaf masih belajar

Unknown said...

Kelamaan.. ukur aja 1/2 lebar geser ke arah panjang untuk menentukan tiang... .. kalo ngambil tinggi caranya lebar x derajat

Unknown said...

Mantap mantap..... Cara menghitung berbeda-beda tp hasil tidak jauh berbeda...👍👍👍👍

Parlin said...

Ok gan thanks

Parlin said...
This comment has been removed by the author.
Parlin said...

Yg simple gan hitung atap seperti contoh:kita anggap bentuk atap pelana panjang atap =19 m sisi miring = 3,662 m luas atap =( 19 x 3,662) x 2 = 139,156 m2

Parlin said...

Yah harus sesuai syarat teknis hitungan ini berlaku..

Parlin said...

Maaf gan..pada luas segmen bentuk atap jajaran genjang anda keliru menghitungnya yang dipakai sebagai tinggi seharusnya panjang sisi miring, bukan panjang jurai...sedang panjang jurai kita perlukan jika kita menghitung kebutuhan rabung(wuwung)maaf setelah kita koreksi hitungan anda disitu kurang tepatnya sekali lagi maaf...

Post a Comment

Merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, jika anda berkenan untuk meluangkan waktu sejenak untuk memberikan kritik dan saran bagi blog kecil ini, melalui kotak komentar dibawah ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes