Friday, May 28, 2010

Yuk….Belajar STAAD Pro

Kenapa harus STAAD ?

STAAD adalah salah satu program analisa program analisa struktur yang pada saat ini telah banyak dipakai diseluruh dunia. STAAD menggunakan teknologi yang paling modern dalam rekayasa elemen hingga, dengan metode input data berbasis object oriented. Program ini dikembangkan oleh tim dengan pengalaman lebih dari 20 tahun riset yang diadakan di USA, Kanada, dan eropa dalam merumuskan metode ini. Dengan ketepatan numerik dan efisiensi perhitungan, metode ini memberikan hasil yang lebih baik daripada metode lain yang diketahui pada semua aplikasi rekayasa strukutur.

Kelebihan yang sangat dominan yang dimilki oleh STAAD adalah adalah kemudahan dalam penggunaannya. GUI (Graphical User Interface) dirancang sedemikian rupa agar user/pengguna lebih mudah menggunakan aplikasi dari program ini. Untuk lebih jelasnya, bila anda membuka program STAAD maka anda akan mendapat tampilan GUI seperti dibawah ini.

GUI STAAD INTERFACE

gambar diatas adalah GUI (elemen interface) dari program STAAD, dimana fungsi dari elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menu Pulldown

GUI STAAD5 

Bisa juga disebut sebagai menu bar, letaknya disebelah pojok kiri atas layar, tepatnya diatas menu toolbar, fungsi dari menu ini adalah untuk memberikan akses ke semua fasilitas dari STAAD

2. Menu Toolbar

GUI STAAD2

Terletak tepat dibawah menu pulldown. Menu ini berguna untuk mengakses perintah yang sering anda gunakan, jadi anda tidak perlu repot-repot lagi untuk mengakses perintah dari menu pulldown. Keberadaan dari menu toolbar akan sangat membantu sekali ketika anda bekerja dengan banyak pengeditan atau modifikasi rancang bangun struktur, sehingga pekerjaan anda akan semakin efektif dan tidak membuang-buang waktu karena harus mondar-mandir di menu pulldown. Selain itu anda juga bisa membuat customized toolbar sendiri.

3. Menu Halaman

GUI STAAD3

Terletak disamping kiri layar. Menu halaman adalah sekumpulan tab yang mana setiap tab dari kumpulan tab tersebut memiliki page control didalamnya, dimana didalam page control tersebut terdapat tool-tool yang berguna untuk memberikan perintah spesifik yang akan memudahkan dalam pemodelan dan verifikasi hasil analisa. Organisasi dari tab-tab tersebut menggambarkan operasi yang berurutan dari atas ke bawah, sehingga betul-betul akan mengarahkan anda pada pemodelan yang sistematis (berurutan mulai dari pemodelan – analisa – hingga verivikasi ), sehingga akan memudahkan pekerjaan anda. Tidak hanya itu saja, setiap tab dirancang dengan nama yang spesifik dan icon tool tersendiri, sehingga betul-betul memanjakan dan memudahkan anda ketika bekerja pada program ini.

4. Menu Data Area

GUI STAAD4

Terletak disamping kanan layar. Menu ini adalah menu tampilan dari operasi yang anda lakukan pada menu halaman. Jika anda menjalankan program STAAD dan anda mengoperasikan fungsi menu halaman, maka penjelasan dan menu apa saja yang terkandung didalamnya akan ditampilkan pada menu data area. Sebagai contoh, jika anda memilih general > support page pada menu halaman, maka pada menu data area akan menampilkan informasi support-node dan description-support (jenis perletakan/restraint) yang akan digunakan, seperti jepit, sendi, roll, atau anda bisa mendefinisikannya sendiri.

 

5. Menu Window

GUI STAAD1

menu window adalah layar tempat anda bekerja, dimana pemodelan yang anda lakukan dan hasil analisa dari pemodelan yang anda lakukan tersebut ditampilkan.

Tips :

Light bulb

kemudahan yang diberikan program STAAD pro, akan sangat anda rasakan tidak hanya dalam segi inputing data saja, tetapi terutama dalam menampilkan hasil desain struktur, seperti :

  1. Hasil penulangan lentur bisa langsung didapat hanya dengan memasukan data kuat lentur dan diameter tulangan
  2. Gambar tulangan memanjang balok beserta sengkangnya bisa ditampilkan
  3. Gambar detail tulangan baik balok/kolom bisa juga ditampilkan
  4. Khusus pengguna STAAD Pro 2007, untuk perhitungan struktur baja, detail sambungan lengkap beserta jaraknya bisa ditampilkan, bahkan secara 3D (tiga dimensi) lho…  

Bagaimana Ya…..Cara Menggunakan STAAD?

Peace SignMudah kok….!, karena prosedur (urutan tahap pengerjaannya) sudah disesuaikan dengan urutan input data berdasarkan format dari menu halaman yang sudah diuraikan diatas.

Sebelum kita akan membahas cara mengoperasikan STAAD lebih lanjut, maka ada baiknya kita perlu tahu dulu 7 (tujuh) tahapan dalam rancang bangun pemodelan  struktur pada STAAD.

1. Menentukan geometri model struktur

2. mendefinisikan data2

   - Jenis & kekuatan bahan

   - Menentukan dimensi penampang elemen struktur

   - Macam beban (load) yang bekerja

   - Kombinasi pembebanan (load combination)

3. Menempatkan (Assign) data yang sudah didefinisikan ke model struktur yang direncanakan, ini meliputi :

   - Data beban

   - Data penampang

4. Cek input data (memeriksa kembali input data)

   - Apakah jenis materialnya sudah didefinisikan dan sudah ditempatkan (assign) dengan benar ?

   - Apakah dimensinya elemen penampang yang di input sudah sesuai dengan yang direncanakan?, apakah sudah di tempatkan (assign) dengan benar?

   - Apakah beban-beban sudah ditempatkan dengan benar ?

   - Apakah kombinasi pembebanan sudah didefinisikan dengan benar ?

5. Analisa Struktur ( Mekanika Teknik)

6. Desain model struktur (baja, beton atau jenis bahan yang lain) dengan aturan-aturan ada (yang berlaku di negara kita seperti SKSNI, PBI)

7. Modifikasi struktur / re-design

 

Open-mouthedCatatan : khusus untuk yang nomor 6, STAAD tidak menyediakan menu/tool untuk mengedit reduksi kekuatan bahan (untuk menyesuaikan dengan peraturan beton yang berlaku SKSNI/PBI ‘91) seperti yang kita dapat kalau kita memodel struktur dengan menggunakan SAP ( yah…ini adalah salah satu kelemahan STAAD), tapi jangan khawatir, kelemahan ini bisa disiasati kok yaitu dengan memanipulasi faktor kombinasi beban

Perlu diketahui, khusus untuk desain struktur beton bertulang, dalam menetapkan kombinasi pembebanan sebaiknya berhati hati dan tidak hanya melihat dari segi faktor pembebanan saja, sebab untuk metode tertentu semisal SKSNI ‘91 tidak dikenal dalam STAAD, sehingga jika hanya melihat dari faktor pembebanan sesungguhnya yang sesuai dengan SKSNI ‘91 hanya beban rencananya, sedang desain strukturnya tidak sesuai dengan SKSNI ‘91.

Sebagai contoh pada SKSNI ‘91 ingin dilakukan kombinasi sebagai berikut :

U = 1.2 DL + 1.6 LL ……………….(1)

U = 1.05 (DL + LLr  ± E )………….(2)

U = 0.9 DL ± E……………………..(3)

Nah…jika kita ingin mendesain beton bertulang dengan menggunakan program STAAD, maka mau ndak mau kita harus menggunakan metode (code) ACI, BS8007, BS8110, Canadian, Chinese, EC2, French, Jerman, Indian, atau Japanese, yang mana sudah kita ketahui bahwa metode (code)2 tersebut memiliki parameter yang berbeda denagn SKSNI ‘91 terutama faktor reduksinya.

Untuk menyiasatinya supaya desain beton sesuai dengan parameter yang ada pada SKSNI, maka dapat dilakukan dengan memanipulasi faktor kombinasi beban. Sebagai contoh jika analisa strukturnya menggunakan metode ACI, maka perbedaan faktor reduksinya dengan SKSNI ‘91 adalah sebagai berikut

- Lentur balok

  ACI = 0.9   sedangkan    SKSNI = 0.8

- Aksial kolom

  ACI = 0.7   sedangkan    SKSNI = 0.65

- Geser balok & kolom

  ACI = 0.8   sedangkan    SKSNI = 0.6

contoh :

Jika faktor reduksi yang dipakai sebagai dasar perhitungan konversi dari ACI ke SKSNI ‘91 adalah faktor reduksi lentur balok, maka faktor konversi dari ACI ke SKSNI ‘91 = (0.9/0.8) = 1.125. Nah..faktor konversi ini kita masukan ke faktor kombinasi pembebanan sehingga:

- U = 1.2 (1.125) DL + 1.6 (1.125) LL

- U = 1.05 (1.125) (DL + LLr  ± E)

- U = 0.9 (1.125) DL ± E

….sehinga kesemua faktor pembebanannya menjadi

- U = 1.35 DL + 1.8 LL

- U = 1.81 (DL + LLr ± E)

- U = 1.01 DL ± E

Sebagai tambahan, contoh diatas hanyalah salah satu penyesuaian dari satu parameter yaitu parameter faktor reduksi lentur balok. Sedangkan parameter lain belum dipertimbangkan dalam konversi ini.

Smile

Baik sekarang kita akan lanjutkan ke contoh memodel dan medesain struktur dengan program STAAD ini, dan tentu saja di posting saya berikutnya

semoga bermanfaat …….

 

 

 

44 komentar:

MeLky said...

Kalo setau saya bisa kok di modif.. faktor reduksi pada staad... sy udah menguji program2 sipil yang ada sap, staad, etabs, and sans.. hasilnya staad boros banget.. etabs and sans hasilnya hampir mirip.. klo sap hasil gaya dalam nya rada beda dr ketiga program lain.. sy uji pada problem : simple beam, portal, and 3 dimensi.. dengn sistem biasa dan gempa... coba deh menarik benget..

Lutfi Andrian said...

terimakasih sebelumnya saya ucapkan atas kunjungan dan koreksi yang diberikan, oh ya sahabat melky, kmrn saya sempat utak-atik staad lagi setelah sobat ngasih koreksi(mungkin hampir seharian nech...hehehe tp ndak papa saya senang kok, karena dengan begini saya bisa terus belajar tuk menambah ilmu ). tapi sobat, saya kok gak dapet ya menu staad yang bisa digunakan untuk memasukan faktor reduksi seperti kalau kita pakai di SAP atau ETABS, karna setau saya, di STAAD faktor reduksi tersebut (supaya bisa dikonvert ke SKSNI) bisa didapat dengan memodif dari faktor kombinasi bebannya(harap maklum karna saya juga belum terlalu expert banget), harap petunjuk lebih lanjut dari sobat melky. trims

Anonymous said...

Bukan mau ngasih komen tapi mau nanya bagaimana cara memasukan beban gempa dengan program staad pro?, trim's ya

lutfi andrian said...

Apa betul yang tanya ini mas bayu?.
Ok! gini mas. jika saya jelaskan lewat kotak komentar blog ini.pasti kepanjangan.
gini aja, mas kasih emailnya mas, insya allah tak kirim balasan secepatnya modul saya tentang cara memasukan beban gempa pada STAAD (format MS WORD)

Oozaro said...

Saya baru belajar STAAD nih.. Selama ini saya lebih familiar dengan SAP2000, tapi sekarang sudah mulai banyak yang pakai STAAD.
Jadi, kalau boleh saya juga mau belajar bagaimana cara memasukkan beban gempa dengan STAAD PRO... saya mau iseng2 membandingkan dengan SAP.
klo bisa di-email ke oozaro_larosa@yahoo.com
...terima kasih banyak

hendra said...

waah.. knapa jadi via email?
bukannya lebih baik berbagi di web/blog? :D

hayow, aku request gimana cara masukin properti bambu untuk analisa konstruksi bambu 2-3 lantai? ada yg bisa share? thx a lot.. :D

Anonymous said...

walau sudah lama ,,,saya minta kirim cara memasukan beban gempa...ar.ramayadi@gmail.com...maklum waktu saya kuliah dulu belum ada program2 kayak begini...thk before

Anonymous said...

mas lutfi, salam kenal..... mau nanya!
sebelumnya udah pernah nyoba staad menggunakan material kayu apa belum? klo udah mohn bantuannya gitu.
tnk's
fb(opier007@gmail.com)

Lutfi Andrian said...

Salam kenal juga... :)
Mohon maaf,
penggunaan STAAD untuk material kayu, masih belum pernah saya coba,
:)

Anonymous said...

ooh..... tapi tank's atas postingan yang keren abiiiiis.
aku tunggu mas, postingan material kayunya?! (siapa tau mas lutfi mau nyinggung2 dikit gitu, hehehehehe)
...............d[*.*]b....................
.sekali lagi terima kasih, sukran, jazakillah khairan.

fauzi said...

Maaf Barangkali bisa sebagai masukan..
kalo untuk material kayu, tinggal masuk menu property (di menu kiri), pilih material, terus CREATE..isikan TITLE dengan KAYU, lalu isikan material propertiesnya..sesuai yg di PKKI..

lutfi Andrian said...

Okey...
mas Fauzy, terima kasih atas masukannya :)

Anonymous said...

Mas Lutfi,

kalo boleh saya juga minta step2 nya untuk analisa gempa di Staad Pro
makasih banyak ya..

yusak8822(at)yahoo.com

joe putune emje said...

Jika boleh saya juga minta modul tentang gaya gempanya juga. Email saya johandika.ferbiantoko@gmail.com

Terima kasih banyak

Unknown said...

Teman Teknik sharing donk :)
yang ahli Program struktur SAP2000 sama STAAD pro..
bagi yang tau apa sih keunggulan SAP2000 sama STAAD pro.. (versi terbaru )
terus kelemahan SAP2000 dibanding STAAD pro apa?
yang tau koment ya..
mohon bantuannya ya ...
makasih :D

naila said...

mas Lutfi,
saya juga mau di share mengenai cara memasukan beban gempa di Staad Pro. email nai2206@gmail.com

benjamin_epc said...

Untu memasukka Respon Spektrum pada program STAAD Pro bagaimana caranya pak?

Anonymous said...

Utk gempa static equivalent, secara sederhana dihitung dulu gaya gempa secara manual, lalu dijadikan beban horizontal sebagai nodal load pd struktur yg dihitung.

Anonymous said...

Nyimak ja. Maklum lulusan SD. Hehe

Anonymous said...

baru tahun ini mau ambil skripsi tentang penggunaan software sipil,,
mudah2n bisa di beri pencerahan dari blog ini

Jual Video Tutorial Stadd Pro said...

Terima kasih Sob udah berbagi tentang belajar staad pro yang bisa di bilang cukup sulit untuk mempelajarinya. dan kalau bisa tutorial yang lain bisa si dharing juga.

KLi_eZ said...

salam kenal mas lutfi..
mas,kalo boleh saya minta kirim cara analisa gempa di staad..
karena baru belajar..
ahmad.mukhlish10@yahoo.com
terimakasih mas lutfi

Anonymous said...

aku juga mas, gitarahmadhan053@gmail.com
makasiiih mas

JOEL ALEXANDER SITIO said...

Mas Lutfi yang terhormat,
saya saat ini sedang ada tugas desain struktur baja gudang clearsppan uk. 25x68 dengan tinggi 12M. untuk pembebanan saya sudah masukkan pada stad pro namun untuk parameter sendiri saya belum tahu penggunaan nya. banyak parameter pada stadpro. saya bingung parameter apa saja yang perlu dimasukkan. contoh Lz, Lx, Ly, Kz, Ky, Kx, UNT, UNB, NSF apa sih guna dan artinya parameter tersebut?.
mohon pencerahaannya mas.
terimakasih banyak

hartono djaja said...

Mas Lutfi.....mohon sharenya bgmn memasukan input beban gempa ke struktur 3D dgn staadpro. Email : hartono.djaja@gmail.com. Terima kasih.

andri said...

Aslmkm..mas luthfi..saya mo tanya soal floor load with y range..kan lumayan cepet bikin equivalent load pake tool tsb. kan ya...Nah, bagaimana jk ada opening floor yg banyak/beragam pd struktur lntai dgn posisi beam yg kdng beragam dng alsn arsitektural...? kan lumayan repot ya...mesti beberapa kali input..

Lutfi Andrian said...

Mas Andri :
Ndak repot juga kok mas, kan tinggal setting Y Rangenya saja, maka load akan ter assign ke stuktur lantai, dan masalah struktur balok yang beragam tidak masalah, dan nantinya beban ekivalen akan dihitung secara otomatis oleh STAAD

andri said...

ya..saya se-7 dgn mas lutfi soal itu..namun saya agak kesulitan pada kasus "sebuah pelat rectangle dng 4 beam support pd tiap sisinya tanpa balok anak..menahan 2kn/m2 pd separuh area dan 4kn/m2 pd separuhnya lg...dgn menggunkn tool tsb.gmn crnya ya...?
msh konsen dng floor load, di sisi lain saya pernah terpikir, penyelesaian tsb.dng cr mngconversi floor load y range mnjadi seperti input manual dng trap/lin/uniform load..lalu tinggal di otak atik di staad editor..mungkin ada tips&trik dr mas lutfi..?
intinya sih..ingin coba berusaha memanfaatkan tool yg tersedia..sehingga mnjdi akselerasi yg bisa dikreasikan dgn berbagai bnyk kasus..

andri said...

sekiranya mungkin tanpa input equivalent load scr manual dng uni/trap/lin, dari awal desain..he..tuk menghemat waktu dgn jumlah type pelat yg banyak.

Anonymous said...

Tolong bantu mas,cara masukin beban gempa pada staad pro.
Email saya : fereiracesar17@yahoo.com
Trima kasih mas

Tugas-tugas said...

Kalo boleh saya juga minta modul tentang gaya gempanya. Email saya ima.shifa@gmail.com

Tugas-tugas said...

Kalo boleh saya juga minta modul tentang gaya gempanya. Email saya ima.shifa@gmail.com

hendra said...

siang mas, blognya tutorianya bagus dan bermanfaat buat saya yang masih sembari belajar. bila berkenan saya juga minta file untuk perhitungan gempa pada staad pro
email :hndra.saputra@gmail

Unknown said...

salam kenal mas..

Saya zainul, saya mau tanya bagaimana memasukkan beam baja castella / honey comb, king cross, dan queen cross pada staad pro???
kalau untuk girder crane bgmn??

Mohon kalau ada staad editor perhitungan gudang kirim ke alamat email
zainul2017@gmail.com
sebelumnya mohon maaf, dan saya ucapkan banyak terimakasih,...

stock furniture dan teakgarden said...

Mas.. Mohon modulnya. Krn aku pemula. Kalo tdk keberatan... Dmail saya.. ukirjati301@gmail.com. terimakasih

stock furniture dan teakgarden said...

Mas.. Mohon modulnya. Krn aku pemula. Kalo tdk keberatan... Dmail saya.. ukirjati301@gmail.com. terimakasih

Unknown said...

boleh bagi bagi ilmunya mas.. maklum new bee klo boleh bagi modulnya ya bos itnanto05back@gmail.com

BlogSuparmanRuslan said...

Saya pengin banget cara memasukan beban gempa pada STAAD (format MS WORD). e-mail saya : suparmanruslan2001@gmail.com

har_ist1 said...

mas Lutfi,
saya juga mau di share mengenai cara memasukan beban gempa di Staad Pro. maklum newbie nehh. pingin sekali mengetahui cara analisa struktur dengan staadpro ditambah dengan beban gempa. Haryono_01@yahoo.com
Terimakasih

Mirza Fadlullah said...

di konversi aja inersia penampang macam queen cross atau king cross ke profil IWF

dimas maulana said...

boleh email cara memasukkan babn gempa di staadpro nggak pak dimasnury@gmail.com

Unknown said...

Pagi para ahli struktur semuanya, khususnya buat blog Kampus Teknik Sipil, saya baru belajar Staad Pro sehingga masih banyak berlatih, belajar dan yg harus saya ketahui, mohon kasih saya pencerahan bagaimana cara membaca hasil Concrte Design atau penulangan balok/beam dari Output Staad Pro, saya agak bingung membaca sistem pembagiannya penulangan dan bentangnya. Terimakasih banyak atas pencerahannya.

gen said...

Mas lutfi jika boleh saya jg minta modul memasukan gaya gempa ke staad pro
Email : Aminm620@gmail.com
Trimakasih sebelumnya...

marhida said...

mas lutfi, mohon penjelasannya tentang perbedaan antara add plate dan add beam pada saat awal proses permodelan di staad pro?

Post a Comment

Merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, jika anda berkenan untuk meluangkan waktu sejenak untuk memberikan kritik dan saran bagi blog kecil ini, melalui kotak komentar dibawah ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes