Thursday, May 6, 2010

Mendesain Tangga Yang Nyaman

Sebagai sasaran sirkulasi vertikal antar lantai, tangga harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemakainya.

Tangga yang aman dan nyaman berarti si pemakai tidak merasa khawatir saat berjalan naik dan turun tangga. Merencanakan tangga yang nyaman berarti harus memperhatikan beberapa faktor, seperti besar beban yang akan diterima oleh tangga, jenis tangga, serta bahan yang akan digunakan.

Ragam Tangga Rumah Ragam Tangga Rumah2

Menurut Rita Laksmitasari, ST, dosen luar biasa Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti, tangga akan nyaman digunakan bila pemakai tidak merasa sulit dan lelah saat menggunakannya. Karena dalam mendesain tangga, perhatikan dulu siapa saya yang menggunakan tangga; apakah mereka anak -anak atau orang lanjut usia. Intinya, siapapun yang menggunakan tangga, mereka harus merasa nyaman.

Tangga nyaman bagi pemakai

Untuk memberikan rasa nyaman ketika menaiki tangga, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat perencanaannya, seperti :

· Tinggi dan ukuran anak (pijakan) tangga

· Kemiringan (kecuraman)

· Penggunaan pagar tangga (railing & bluster)

· Penggunaan borders

· Material anti slip, dan

· Pencahayaan pada ruang tangga

1. Anak Tangga

Istilah yang bisa dipakai dalam membuat tangga adalah ukuran “tinggi” dan “lebar” akan tangga. Yang dimaksud dengan lebar anak tangga adalah ukuran area pada anak tangga dimana kaki menjejak di atasnya. Sedangkan tinggi anak tangga adalah perbedaan tinggi antara satu anak tangga dengan anak tangga lainnya.

Untuk mencapai tingkat kenyamanan yang ideal, ukuran lebar anak tangga pada rumah tinggal 20 – 33 cm, sementara tinggi anak tangga antara 15 – 18 cm.

Agar tidak mengganggu kenyamanan, ada sebuah rumus yang bisa menjadi patokan dalam menentukan tinggi dan lebar anak tangga. Tinggi anak tangga dilambangkan dengan (a) dan lebar anak tangga (b).

Idealnya adalah 2a + b = 60 – 65 cm

Jika 2a + b = 60 – 65 cm, maka tangga tersebut akan sangat curam. Sementara itu, jika 2a + b < 60, maka tangga akan sangat landai. Memiliki tangga curam memang menghemat tempat, karena anak tangganya tidak lebar. Tetapi tangga seperti ini tidak nyaman dan lebih berbahaya buat anak kecil atau orang lanjut usia.

Ukuran tinggi dan lebar anak tangga mempengaruhi kecuraman sebuah tangga. Semakin besar tinggi anak tangga, akan semakin curam tangga tersebut. Sedangkan jika Anda ingin tangga yang landai, maka lebar tangga harus besar.

Ketinggian setiap anak tangga juga harus tepat sama dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Jika satu anak tangga saja berbeda ukurannya, akan terasa canggung bagi yang melewatinya karena seseorang biasanya selalu melangkah dengan irama yang sama.

2. Kemiringan Tangga

Ukuran kemiringan tangga (dalam derajat) adalah perbandingan tinggi tangga (lantai bawah dengan lantai atas) dengan panjang tangga (ruang yang dibutuhkan untuk tangga). Koefisien kemiringan tangga dapat dihitung dengan rumus :

z = y / x

z = koefisien kemiringan tangga

y = tinggi tangga (cm)

x = panjang tangga (cm)

Koefisien kemiringan (z) = 1 berarti y = x dan membentuk kemiringan 450

Berdasarkan kemiringannya, tangga dibedakan atas :

1. Lantai miring, 6o – 20o

Koefisien kemiringan 0,1 – 0,36

2. Tangga landai, 20o – 24o

Koefisien kemiringan 0,36 – 0,44

3. Tangga biasa, 24o – 45o

Koefisien kemiringan 0,44 – 1,0

4. Tangga curam, tangga hemat, 45o – 75o

Koefisien kemiringan 1,0 – 3,7

5. Tangga naik, tangga tingkat, 75o – 90o

Koefisien kemiringan > 3,7

Untuk mendapatkan tangga yang ideal dengan kemiringan 24o – 45o, tinggi tangga (y) tidak boleh lebih besar dari panjang tangga (x), maksimal y = x. tangga yang terlalu landai (y jauh lebih kecil dari x) juga tidak nyaman, karena kaki terpaksa menaiki anak tangga lebih banyak dengan ketinggian tertentu.

3. Pagar dan Pegangan Tangga

railing tangga 2 Ada yang mengatakan pagar dan pegangan tangga (railing) tidak diperlukan, asal tingkat kenyamanan dan keamanan cukup tinggi. Artinya, aspek kenyamanan dititikberatkan pada pengaturan ukuran lebar dan tinggi anak tangga. Namun, demi keamanan, terutama jika memiliki anggota keluarga yang masih kecil, railing tetap dipergunakan.

Sedangkan tiang pada pagar tangga (baluster) berfungsi sebagai pengaman. Dengan adanya baluster, orang akan terhindar dari resiko terjatuh saat menaiki atau menuruni tangga. Oleh karenanya baluster harus dibuat cukup rapat, tinggi 90 – 100 cm, dan tidak menghasilkan bagian yang tajam, agar anak -anak tidak terluka bila harus berpengaruh pada bluster.

4. Bordes

Untuk memberikan kenyamanan, ada pula aturan baku bagi pembuatan tangga. Setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga (setinggi 1,5 – 2m) harus dibuat bordes (landing), yaitu suatu platform datar yang cukup luas untuk melangkah secara horizontal sebanyak kurang lebih tiga atau empat langkah sebelum mendaki ke anak tangga berikutnya.

Setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga (setinggi 1,5 – 2 m) harus dibuat bordes (landing)..

5. Anti Slip

Bahaya yang sering mengintai saat orang menggunakan tangga adalah tergelincir (slip), biasanya terjadi pada ujung siku anak tangga. Untuk mencegah hal ini, dikenal produk nosing (kadang disebut step nosing) yang fungsinya membuat ujung siku anak tangga lebih kasar.

Step nosing ada yang terbuat dari karet, aluminium, atau keramik. Permukaannya bergerigi agar langkah pemakai terhenti pada ujung tangga dan tidak terpeleset. Step nosing dari bahan keramik dipasang saat memasang ubin keramik di anak tangga beton. Caranya, pada bagian ujung siku disisakan celah yang belum tertutup keramik. Pada bagian tepi inilah dipasang nosing dari keramik.

Pemasangan nosing berbahan lain, seperti karet atau aluminium, dilakukan setelah anak tangga jadi. Caranya, nosing disekrupkan pada anak tangga. Beberapa gedung pertunjukan yang ruangannya gelap, seperti bioskop dan teater, bahkan memanfaatkan nosing sebagai pemandu langkah saat orang menaiki tangga. Nosing ini menggunakan bahan fluorescent yang mampu menyala dalam gelap.

6. Pencahayaan

Pencahayaan termasuk faktor penting yang patut dicermati saat merancang tangga. Pencahayaan pada area tangga, selain akan membuat penampilan tangga lebih terlihat, juga membantu para pengguna lebih merasa aman dan nyaman terutama pada malam hari. Bukanlah tidak lucu jika ada orang yang jatuh hanya karena kurangnya cahaya pada sekitar area tangga?

Pencahayaan pada siang hari sebaiknya memanfaatkan cahaya alami. Oleh karena itu area tangga harus diberi bukaan yang cukup sehingga memungkinkan cahaya matahari masuk dan menerangi area ini.

Pada malam hari, pencahayaan sepenuhnya bersumber pada lampu. Pemasangan lampu pada area tangga, selain mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan, perlu diperhatikan aspek estetika. Sehingga tampilan tangga menjadi lebih bagus.

Lampu untuk menerangi area tangga bisa dipasang di plafon, di atas tangga atau dibawah tangga. Sekitar lampu (tombol on/off) sebaiknya dipasang pada dinding lantai bawah dan lantai di atas dan dihubungkan secara paralel. Cara ini untuk memudahkan pemakai tangga untuk mematikan dan menyalakan lampu saat akan naik maupun turun dari tangga.

Jenis lampu pada area tangga sebaiknya dipilih lampu yang memancarkan cahaya berwarna hangat agar atmosfer di dalam rumah benar-benar terasa akrab dan ramah. Lampu-lampu yang memberikan cahaya berwarna hangat adalah kuning atau jingga atau yang mendekati warna cahaya alami.

 

Sumber Data : Majalah serial Rumah (Serial Tangga)

6 komentar:

Anonymous said...

terima kasih, rumus2 ini sangat berharga buat saya yg br terjun di dunia konstruksi.

Panduan belajar staad pro said...

Terima kasih, ini sangat membantu sekali

Mungkar Priyono said...

Tq banyal referensi nya.,,

Desain Tangga Rumah Minimalis Sederhana said...

Bisa jadi referensi neh. Mantap gan!

d'rainbow said...

Thanks for the detail information, it is really useful

Unknown said...

Maaf saya bukan orang teknik. Numpang tanya. Alokasi ruang tangga tinggi 3m panjang 3m lebar 2m sebaik nya pakai tangga model apa?

Post a Comment

Merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, jika anda berkenan untuk meluangkan waktu sejenak untuk memberikan kritik dan saran bagi blog kecil ini, melalui kotak komentar dibawah ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes