Blog ini berisi materi materi yang ringan seputar lingkup teknik sipil, sedangkan yang bahasan dengan materi materi yang berat berat tidak ada disini, kalau disini sih yang ringan ringan saja, yang mudah dipahami, yang bisa dicerna dan bisa dimengerti.
Dalam mencapai sebuah "esensi", saya lebih senang mempelajari dari hal yang paling kecil dulu, yang masih "gabah", yang dalam mainstream modern dan "instanitas" dianggap oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak penting dan membuang buang waktu.(Lutfi Andrian WS)

Sunday, August 18, 2019

MEMBUAT KOORDINAT OTOMATIS PADA AUTOCAD DENGAN BLOCK ATTRIBUTE

Kalau kita bekerja pada lingkup penggambaran denah situasi atau layout pada sebidang tanah / bangunan, adakalanya kita diminta untuk memberikan koordinat (X,Y) pada titik tertentu di gambar denah situasi yang kita buat, yang mana tujuan dari pemberian koordinat tersebut biasanya digunakan sebagai acuan bagi surveyor untuk menentukan titik atau patok dilapangan sehingga lebih mempermudah dalam perencanaan nantinya.
Sebagai suatu contoh adalah gambar denah situasi dibawah ini, yang mana kelak dalam perencanaan selanjutnya, ditanah tersebut akan dibangun beberapa unit gudang dan beberapa utilitas penunjang lainnya. disitu ada 14 titik yang akan diminta titik koordinat X dan Y nya.   



Nah... untuk keperluan pemberian koordinat diatas, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, namun disini akan dibahas dua cara saja yaitu :

1. Menggunakan fasilitas "LIST"

Jika memang titiknya tidak banyak, maka bisa digunakan fasilitas "List" untuk menyelesaikannya. Fasilitas ini cukup simple dan tidak perlu banyak setting didalamnya, cukup tekan "Li" pada keyboard kemudian klik lingkaran (pink) pada salah satu titik misalnya titik 1, maka koordinatnya akan langsung muncul, kemudian data koordinat dari "List" ini anda ketik kemudian taruh disamping titik 1 tadi (lihat gambar dibawah) :

Caranya :

1. Tekan "Li" pada keyboard - Enter
2. Klik object lingkaran (warna pink) - Enter



3. Ketik secara manual data koordinatnya, kemudian taruh didekat titik 1, hasilnya seperti dibawah ini. kemudian dengan cara yang sama, anda bisa melanjutkan untuk titik titik selanjutnya.



2. Menggunakan fasilitas fasilitas "BLOCK ATTRIBUTE"

Jika memang titik yang akan diberi koordinat sangat banyak, maka cara yang pertama sangatlah tidak efektif karena harus mengetik satu persatu koordinatnya, dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga tidak mungkin lagi dipakai cara ini, karena disamping lama juga  bikin pegel jari jari hehe... Untuk itu bisa dipakai fasilitas lain yaitu fasilitas "Block Attribute".
Di fasilitas ini, koordinat tersebut nantinya akan bisa dimunculkan secara otomatis, sehingga kita tidak perlu mengetik manual satu persatu koordinatnya seperti pada cara diatas.
Adapun caranya adalah sebagai berikut : 

1. Buat sebuah objek yang akan dijadikan sebagai "datum", dimana titik pusat dari objek tersebut (titik center/tengahnya) akan dijadikan sebagai titik acuan. Untuk contoh kali ini kita akan gunakan objek circle/lingkaran sebagai datum (lihat gambar lingkaran warna putih dibelah kiri pada gambar dibawah).



2. Pada menu pulldown kiri atas, klik tab "insert" kemudian klik tool "define attribute". lihat gambar dibawah ini.



3. Pada kotak dialog "Attribute Definition", diposisi frame "Attribute", isi pada kolom field seperti dibawah ini :
- Tag : C1
- Prompt : KOORDINAT
- Default : X,Y = 
kemudian lanjutkan dengan klik tombol "insert field" yang ada disamping kotak"default"(lihat gambar dibawah)




4. Setelah itu akan muncul kotak dialog "Field", arahkan kursor ke kotak "Field Category" setelah itu pilih "Objects", kemudian klik pilihan "Objects" yang ada pada kotak "Field names", lanjutkan dengan klik pada tombol "select object" yang saya lingkari pakai warna merah (lihat gambar dibawah).



5. Saat anda meng klik tombol "select object" yang saya lingkari pakai warna merah pada langkah no 4 diatas, maka anda akan dibawa kembali kelayar utama AutoCAD, nah... disitu anda klik datum lingkaran yang telah anda buat sebelumnya dilangkah 1. Setelah anda klik lingkaran tersebut maka anda akan dibawa kembali ke kotak dialog "Field".
Nah disini kita akan melakukan setting lebih lanjut terhadap "datum" ini.
- Pilih "Center" pada kotak Property.
- Pilih "Decimal" pada kotak Format
- Pilih "0" pada combo box "Precision"
- Hilangkan centang pada kotak checkbox "Z" (karena kita hnay menampilkan koordniat X dan Y saja, sehingga Z tidak kita pakai.
- Klik "OK"
Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini :



6. Di kotak dialog "Attribute Definition" arahkan kursor ke kotak "Default", disitu sudah muncul nilai dari X dan Y dari titik center datum yang anda buat tadi (angkanya terblok dengan warna abu abu). Pada angka X dan Y yang terblok tadi anda kasih tanda kurung awal dan kurung tutup didepan dan dibelakangnya. Lihat gambar dibawah ini :



Perhatikan tanda kurung awal dan kurung tutupnya (yang saya kasih kotak merah), jika sudah klik "OK".

7. Setelah anda klik "OK" maka kursor anda sekarang diikuti oleh Tag "C1", nah... anda taruh C1 ini dekat dengan datum lingkaran yang anda buat tadi, taruh disampingnya, dan jangan jauh jauh (lihat gambar dibawah).



8. Buat garis polyline seperti gambar dibawah ini.



9. Tekan "B" di keyboard kemudian tekan Enter, maka akan muncul kotak dialog "Block Definiton". Klik "Select Objects" kemudian seleksi semua object yang ada digambar, yaitu datum lingkaran, garis polyline yang anda buat tadi dan juga tag C1 nya(lihat gambar dibawah)



Jika sudah diseleksi semua lanjut tekan Enter, kemudian anda akan kembali dibawa ke kotak dialog "Block Definition", kasih nama "LABEL KOORD" pada kotak Name, kemudian lanjutkan dengan klik tombol Pick Point.



10. Klik kembali datum lingkaran.
sekarang perhatikan dibagian kotak "Base Point" disitu sudah tertera value dari X dan Y


Cheklist pada kotak "Open in block editor", kemudian klik "OK".

11. Setelah itu dikotak dialog "Edit Attribute" akan terdefinisi nilai X dan Y di kotak field koordinat. setelah itu klik OK untuk masuk ke mode "Block Editor"



12. Di mode "Block Editor" klik tab "Parameter" kemudian klik "Point", setelah itu anda klik di posisi 1 kemudian drag ke titik 2.



13. Klik Tab "Actions", kemudian pilih "Stretch" - klik di garis point "Position 1" - kemudian klik titik 4 terus drag ke titik 5.



14. Setelah itu klik garis point "Position 1" sekali lagi - kemudian klik text tag "C1" - klik garis Line - Tekan Enter - Kemudian klik "Close Block Editor".



15. Jika langkah langkah diatas sudah benar, maka akan terbentuk block attribute dengan nilai X dan Y yang sudah terdefinisi sebagai berikut, lihat gambar dibawah :



16. Anda klik block attribute yang anda buat barusan, disitu akan muncul "Point" diposisi yang anda setting tadi pada langkah ke 12 s/d 14. 
Nah...dengan adanya "Point Position" yang terletak ditekukan dua garis(line) ini, maka posisi dari angka koordinat ini bisa kita atur(drag) posisinya. Lihat ilsutrasinya pada gambar dibawah.



Jika anda tidak men setting "Point" Position, maka text koordinat tidak bisa kita atur posisinya sesuai dengan keinginan kita.

17. Sekarang letakan Block Attribute tadi ke titik 1, kemudian tekan "RE" di keyboard (tanpa tanda petik) - Enter. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.



Dengan cara yang sama, lakukan juga pada titik 2 s/d titik 14, sehingga nanti hasilnya akan seperti gambar dibawah ini :



18. Jika nanti dirasa text koordinatnya terlalu kecil, anda bisa mengaturnya kembali melalui tool "Manage Attribute" kemudian pilih Block yang akan di edit, kemudian di tab "Text Option" atur "Height" dari text attributenya, jika sudah, klik OK






19. Jika sudah maka, hasilnya sebagai berikut :



Ok, Sekian dulu pembahasan, mengenai pembahasan membuat koordinat dengan Block Attribute, Insya Allah untuk posting selanjutnya kita akan belajar bagaimana caranya membuat koordinat dengan "lisp".

Sekian dan semoga bermanfaat.




Sunday, August 4, 2019

S_Con V1.0 - Program Sambungan Lentur dan Geser Pada Struktur Baja

Posting kali ini adalah seri lain/berbeda dari tiga seri sebelumnya yang berjudul :
1. Excel Untuk Teknik Sipil (Part – 1)
2. Excel Untuk Teknik Sipil (Part – 2), EBC V1.0 For STAAD Pro
3. Excel Untuk Teknik Sipil (Part – 3), EBC V1.1 For STAAD Pro + Tutorial
yang mana dari 3 posting diatas menggunakan Software Excel sebagai program bantu yang digunakan untuk membuat aplikasi2 teknik sipil. Sedangkan untuk posting artikel kali ini, saya akan coba angkat software lain yaitu Software “Visual Basic” yang masih merupakan saudara kandung dari Excel, dimana Visual Basic dengan bahasa dan algoritma pemrogramannya digunakan sebagai perangkat lunak untuk membantu membuat aplikasi teknik sipil.
Jadi intinya, kalau di seri sebelumnya pakai Excel untuk membuat program Teknik Sipil, sekarang pakai Visual Basic untuk membuat program Teknik Sipil. Ya memang agak rumit sih bahasa pemrogramannya, tapi ya gakpapa itung itung buat belajar dan menambah wawasan, karena saya sendiri basic nya bukan dari programmer komputer, jadi ya gak terlalu mahir betul dalam bahasa pemrograman Visual Basic ini, hanya paham sebatas kulitnya saja, tidak sampai ke isi nya, karena ya itu… basic saya bukan dari sekolah Informatika, jadi tidak terlalu paham betul untuk yang beginian. Tapi karena saya sendiri hobynya suka “ngoprek” alias “utak atik gathuk”, ya akhirnya walaupun interface programnya sangat jelek, jadi deh program teknik sipil nya :)
Nah… salah satu hasil dari utak atik gathuk Visual Basic yang saya lakukan adalah mini program yang saya buat ini. Program ini saya beri nama “S_Con”.

Yuk… kita berkenalan dengan S_Con …. :)

S_Con atau steel connection adalah sebuah mini program untuk menghitung kekuatan sambungan baut pada balok baja.
Perhitungan analisa program didasarkan pada excel perhitungan sambungan balok yang dibuat oleh Bapak M Noer Ilham yang kemudian diolah sedemikian rupa kedalam bahasa pemrograman visual basic net 2010 sehingga didapatkan hasil dan interface sebagai berikut :





Keluaran(Output) dari program ini adalah berupa gaya dalam yang terjadi pada dari baut rencana (gaya tarik, tumpu, dan geser, serta kombinasi dari tarik dan geser)
Jadi program ini tidak mendesain jumlah kebutuhan baut, tapi hanya mengecek kehandalan baut dalam menahan beban luar (momen dan geser) berdasarkan gaya dalam yang terjadi pada baut. Adapun nanti jumlah dan ukuran diameter baut ditentukan oleh “user” sendiri sebagai perencana dan program nanti yang akan melaporkan hasilnya. Nah… dari laporan tersebut nanti akan bisa terlihat apakah ukuran diameter baut dan jumlah baut yang direncana oleh “user” cukup ekonomis  ataukah malah sebaliknya, yaitu bautnya kebesaran dan jumlahnya kebanyakan??…
Nah sekali lagi disini yang berperan penting adalah “user” itu sendiri, segala asumsi, estimasi ada didalam tangan “user”, sedangkan program hanya sebatas melaporkan saja analisanya. Segala keputusan tetap ada di tangan “user” sebagai pengguna program ini.
Secara interface, program ini tampilannya sangat sederhana sekali, “view single” dan sangat “user friendly” serta memasukan input datanya pun sangat mudah.
Baik, sekarang kita akan mulai membahas bagaimana cara mengoperasikan program ini,

Yang pertama kita lakukan adalah  mendownload program ini dulu, untuk itu klik link dibawah ini :
https://www.4shared.com/rar/1xR6QXnHee/SConV10__1_.html

Setelah program terdownload maka ekstrak file nya dengan menggunakan Winrar, kemudian lanjutkan dengan klik 2x pada setup.exe, tunggu sampai proses instalasi selesai, kemudian tekan close. Jika sudah, pergilah ke layar desktop kemudian jalankan program dengan double klik pada icon gambar sambungan baja (Scon_V1.0)

Berikut adalah interface(tampilan program) :


Keterangan :
1  = adalah data sambungan kolom dan balok, yaitu elemen kolom dan balok yang akan disambung nantinya
2  = adalah data baut rencana yang akan digunakan untuk menyambung elemen balok dan kolom. Data ini meliputi, ukuran diameter baut, type baut, jarak antar baut, tegangan tarik putus baut (fub) dan faktor reduksi geser baut
3  = adalah data pelat penyambung. Data ini meliputi, lebar pelat, ketebalan pelat, tegangan leleh (fy) dan tegangan putus pelat (fu)
4  = adalah data beban yang bekerja. Data ini meliputi Momen ultimate (Mu) dan Geser Ultimate (Vu), dari data ini nanti akan menentukan besarnya ukuran baut dan jumlah baut serta ketebalan dari pelat penyambungnya.
5  = adalah tool “Sheet Control”. ada dua pilihan dalam tool ini, yang pertama adalah pilihan kontrol “Cek” dan “Laporan Detail”. Kalau tombol “cek” diaktifkan maka “Sheet Board” hanya akan berupa laporan sekilas yang berisi kontrol tegangan2 yang terjadi terhadap tegangan yang diizinkan, tidak ada besaran nilai dari gaya dalam terjadi, tetapi sebatas pada “bisa atau tidak” nya baut dan pelat yang akan diaplikasikan. Sedangkan jika tombol “Laporan Detail” diaktifkan, maka “Sheet Board” akan menampilkan secara lengkap hasil analisa perhitungan, dimana gaya dalam yang terjadi pada baut dan pelat penyambung ditampilkan secara detail.
Catatan :
Mode pilihan “Laporan Detail” adalah syarat utama agar tombol “save” yang ada pada menu puldown “Menu” bisa digunakan, sehingga nantinya pekerjaan kita bisa kita simpan 
Selain dua pilihan tool “cek” dan “Laporan Detail”, sheet control juga memiliki fitur “HB Database” dimana jika tool “HB Database” diatifkan maka berbagai macam type Baja H Beam akan ditampilkan pada pilihan balok dan kolom pada group data sambungan, jadi pilihannya tidak pada Baja WF saja, tapi H Beam juga ikut didalamnya
Catatan :
Baja WF dan H Beam yang ada didalam program ini sudah disesuaikan dengan baja WF dan H Beam yang ada dipasaran, jadi sudah pasti bisa diaplikasikan
6  = adalah “Sheet Board”.  dimana laporan hasil analisa perhitungan ditampilkan disini.

Agar pembahasan kita lebih sistematis dan untuk lebih memudahkan kita dalam memahami dan mengoperasikan program ini, berikut akan disajikan contoh kasus, dimana dalam kasus ini kita akan merencanakan sambungan baut pada sebuah bangunan kanopi atap beton, dimana bangunan ini tersusun atas 3 (tiga) buah portal dengan bentang L = 9m, dimana jarak antar masing masing portal L = 6m. Balok anak dipasang secara melintang terhadap portal dan di instalasi sebanyak 7 buah dengan jarak masing masing balok anak sebesar L =1.5m. Diatas portal ini kemudian diberi penutup atap dak beton dengan ketebalan cor 12 cm

Data Portal :
Kolom = HB 250.250.9.14
Balok Utama = WF 400.200.8.12
Balok Anak = WF 200.100.5,5.8
Diameter baut rencana : 16mm
Mutu baut : A325 (Fu = 825MPa)
Tebal Pelat landasan rencana = 12mm




Dari analisa Staad didapat (lihat gambar diagram momen diatas) :
Mu = 151.296 KNm
Vu = 16541.272 Kg = 165.41 KN

Langkah2 menggunakan program :

1. Buka Program SCon_V1.0
2. Ceklist “HB database”, kemudian klik scrooldown balok, lalu pilih “WF400.200.8.12” (lihat gambar dibawah ini) :




3. klik scrooldown kolom, lalu pilih “HB250.250.9.14” (lihat gambar dibawah ini) :




4. Sekarang kita akan coba mendesain baut dan pelat dengan bentuk seperti dibawah ini (lihat gambar dibawah) :
tekan F1 pada keyboard maka akan muncul form “sketsa bantuan/input”, disitu akan muncul gambar sambungan balok – kolom dimana:



a = adalah jarak antar baut
1/2a = adalah jarak baut sebelah atas, dimana nilainya adalah ditentukan sebesar setengah dari jarak (a)
b = adalah lebar pelat
h = adalah tinggi pelat, tinggi pelat = tinggi balok + tinggi haunch
Klik Close pada “sketsa bantuan/input”, Sekarang kita akan masukan data ini pada program :



Jarak antar baut (a) = 80 mm
Diameter baut = 16 mm
Lebar pelat sambung = 200 mm
Tebal pelat sambung = 12 mm
Jumlah baut dalam 1 baris (nx) = 2 buah
Jumlah baris baut (ny) = 7 baris
Total baut = 7 x 2 = 14 buah
Mutu baut yang digunakan adalah A325 dimana tegangan putus baut (fu) = 825 MPa
Mutu besi BJ-37 (fy) = 240 MPa, (fu) = 370 MPa
Faktor reduksi baut tarik & geser = 0.75 (lihat peraturan)
(Ingat : ini masih coba coba, nanti kita cek lagi apakah ini desainnya kurang, cukup ataukah berlebihan).

5.  Isi sesuai data yang direncanakan, kemudian lanjutkan dengan menekan tombol “Analysis” sehingga hasilnya adalah sebagai berikut :



6. Sekarang scrooldown kotak “Sheet Board” kebawah, disitu terlihat bahwasanya gaya tarik yang ditahan 1 baut masih sangat kecil sekali dibanding dengan tahanan tarik dari 1 baut, yaitu 62703 N < 93305 N, jadi ini masih agak boros, alias masih bisa diperkecil lagi. kemudian cek juga gaya geser yang terjadi kemudian bandingkan dengan gaya geser yang sanggup ditahan baut. Cek juga terhadap kombinasi tarik dan gesernya, dan ternyata nilai ketahanan bautnya cukup besar  jika dibandingkan terhadap gaya dalam yang terjadi.











Jadi kesimpulannya ini masih bisa diperkecil lagi. untuk itu kita akan modifikasi lagi bautnya. Kita akan rencanakan lagi dengan bentuk seperti ini (lihat gambar bawah) :
Baut yang bagian haunch dikurangi satu baris, sehingga total baut ada 6 baris



Jarak antar baut (a) = 80 mm
Diameter baut = 16 mm
Lebar pelat sambung = 200 mm
Tebal pelat sambung = 12 mm
Jumlah baut dalam 1 baris (nx) = 2 buah
Jumlah baris baut (ny) = 6 baris
Total baut = 6 x 2 = 12 buah
Mutu baut yang digunakan adalah A325 dimana tegangan putus baut (fu) = 825 MPa
Mutu besi BJ-37 (fy) = 240 MPa, (fu) = 370 MPa
Faktor reduksi baut tarik & geser = 0.75 (lihat peraturan)

7.  Masukan ulang perubahan data diatas pada program, kemudian lanjutkan dengan menekan tombol “Analysis” sehingga hasilnya adalah sebagai berikut :



Dari hasil analisa diatas, didapat gaya tarik yang terjadi pada baut mendekati tahanan tarik nya, sehingga lumayanlah hasilnya tidak terlalu boros boros amat. sehingga hasil ini bisa kita pakai.

Jadi desain yang dipakai adalah sebagai berikut :
1. Baut = 12Ø16
2. Pelat = (200 x 560) mm, t = 12mm
3. Las t = 8 mm (untuk perhitungan las nanti ada perhitungannya sendiri, dibahas di sesi lain, tidak disini)
















Kurang lebih kalau digambarkan di AutoCAD hasilnya seperti diatas

8. Nah jika sudah cocok dengan hasil desainnya, maka hasilnya bisa di simpan dengan cara klik tombol menu kemudian pilih “Simpan”










9. Tentukan lokasi dimana anda akan menaruh file hasil perhitungannya, kemudian beri nama file (sebagai contoh misalnya dikasih nama S1) kemudian klik “Save”















File yang tersimpan tadi berupa file .txt, jadi sobat bisa membukanya pakai Microsoft Word atau bisa juga pakai Notepad.
hasilnya seperti dibawah ini :

























Catatan tambahan :

Jika nanti suatu ketika data file “S1” ini ada perubahan desain, maka kita tidak perlu memasukan input data dari awal lagi, tapi cukup dengan memasukan kembali file “S1” yang berupa .txt ini kedalam program. Cara nya klik pada tombol “menu”, kemudian pilih opsi “Buka File”, lalu klik file “S1” yang telah anda simpan tadi, kemudian klik Open.



Maka datanya akan langsung otomatis masuk kembali kedalam program (lihat gambar dibawah), silahkan di edit jika memang ada yang perlu untuk di edit, jika sudah maka klik Analysis, kemudian simpan kembali file nya,






Jika file yang lama tidak diperlukan lagi maka file bisa di timpa dan di replace, tapi jika file yang lama datanya mungkin masih dibutuhkan, maka simpan kembali file dengan nama yang lain

Perhatian !!!
Jangan merubah spasi ataupun mengedit data output file .txt ini, karena akan mengakibatkan program tidak bisa membaca input data dari file .txt pada waktu memasukan kembali file .txt ini ke program.  

Sekian dulu pembahasan, mengenai program SCon_V1.0, kalau ada pertanyaan jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar dibawah, atau bisa juga dilayangkan via email di : maestromusic.lutfi@gmail.com

Untuk Link program SCon ini klik pada link dibawah ini :
https://www.4shared.com/rar/1xR6QXnHee/SConV10__1_.html  <------- ini="" link="" nya="" span="">

Catatan sebelum menggunakan program ini :
1. Analisa perhitungan dari Program S_Con V1.0  program didasarkan pada excel perhitungan sambungan balok yang dibuat oleh Bapak M Noer Ilham. Adapun versi excelnya bisa didownload langsung dari Web Beliau, linknya klik disini.
2. Pembuat program tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam penggunaan program hasil output atau keluaran program. Pengguna wajib memeriksa validitas dari hasil output program ini. 



.






Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes