Blog ini berisi materi materi yang ringan seputar lingkup teknik sipil, sedangkan yang bahasan dengan materi materi yang berat berat tidak ada disini, kalau disini sih yang ringan ringan saja, yang mudah dipahami, yang bisa dicerna dan bisa dimengerti.
Dalam mencapai sebuah "esensi", saya lebih senang mempelajari dari hal yang paling kecil dulu, yang masih "gabah", yang dalam mainstream modern dan "instanitas" dianggap oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak penting dan membuang buang waktu.(Lutfi Andrian WS)

Sunday, June 27, 2010

Perencanaan Ruko Dua Lantai Dengan Program Bantu STAAD Pro 2004 (Part 2)

 

Posting ini adalah lanjutan dari posting saya sebelumnya yang membahas mengenai “Perencanaan Ruko Dua Lantai Dengan Program Bantu STAAD Pro 2004 (Part1)”. Adapun materi pembahasan di postingan part. 2 ini adalah mengenai cara mendefinisikan material dan profil penampang.

Baik langsung kita mulai aja ya smile_wink……

1. Memberi Nomor Ulang (Renumber) Semua Element Struktur (beam)

1. Agar sekuensi portal kita teratur nantinya dalam proses analisis, maka kita akan merenumber beam dan node terlebih dahulu.

- Klik icon beam cursor, lalu pilih semua batang

beam cursor

- Klik menu pulldown Geometri > Renumber > Members …

renumbers

- Akan keluar kotak konfirmasi seperti dibawah ini. Klik Yes

renumber box3

- Setelah itu akan muncul kotak dialog renumbers. Isi nilai awal batang dengan 1 dengan konsekuensi ascending.Lalu klik Accept

renumber box

- Akan muncul kotak informasi bahwasanya beam dan jointnya sudah di renumber

renumber box2

2. Menentukan Jenis Material Dan Profil

Material

  • Material struktur adalah beton (concrete) dengan berat jenis beton = 2400 kg/m3
  • fc (kuat tekan beton) = 25 MPa = 254.929 kg/cm2
  • fy (besi untuk tulangan utama), dipakai U-32 = 3200 kg/cm2
  • fys (besi untuk tulangan sengkang), dipakai U-24 = 2400 kg/cm2

Dimensi Balok

Tinggi Balok (H) diambil antara 1/10L – 1/12L. ( dimana L = Lebar bentang = 6 m = 600 cm ). Sedangkan lebar balok diambil antara 2/3 H – 1/2 H

  • Tinggi balok (H) ditentukan = 1/12L = 1/12 ( 600 ) = 50 cm
  • Lebar balok ditentukan (B) = 1/2 H = 1/2 (50) = 25 cm
  • Jadi Ukuran Balok Utama = H/B = 25/50

Sedangkan untuk balok anak & konsol ditentukan:

  • Untuk balok anak diambil = H/B = 20/40
  • Untuk balok konsol atap diambil = H/B = 20/35
  • Untuk balok konsol balkon = H/B = 20/30

Dimensi Kolom

Kolom direncanakan dengan ukuran 30/30

3. Memasukan Data Material & Profil Penampang Terdefinisi Ke Program

3.1 Mendefinisikan Balok Utama

1. Dari menu General klik tab property. Kemudian dari data area klik define pada kotak dialog properties

aa1

define box

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kotak dialog property akan muncul.

aa2

1. Klik Tab Rectangle

2. Isikan parameter balok ( dalam hal ini ZD/YD = B/H = 20/50 )

- YD isi = 0.5…..(50 cm)

- ZD isi = 0.25…..(25 cm)

3. Ceklist material

4. Pilih Material CONCRETE.

5. Klik Add

6. Klik Close

3.2 Mendefinisikan Balok Anak

- Mendefinisikan balok anak 20/40

aa3

1. Klik Tab Rectangle

2. Isikan parameter balok ( dalam hal ini ZD/YD = B/H = 20/40 )

- YD isi = 0.4…..(40 cm)

- ZD isi = 0.2…..(20 cm)

3. Ceklist material

4. Pilih Material CONCRETE.

5. Klik Add

6. Klik Close

Dengan cara yang sama seperti diatas, definisikan juga untuk balok konsol (Atap) B = 20/35, Balok konsol (balkon) B = 20/30, dan Kolom 30/30

Jika sudah maka dikotak Properties-whole Structure, telah tercantum data-data balok dan Kolom yang telah anda definisikan tadi.

a7

4. Membuat Beam Group

Tujuan dari membuat Beam Group adalah untuk mempermudah dalam pemilihan batang. Jadi nantinya kita tidak akan bersusah payah untuk mengklik elementnya satu persatu

Untuk itu kita buat group batang dari portal kita sebanyak 5 group, yaitu :

  1. Group Balok Induk
  2. Group Balok Anak
  3. Group Balok konsol (atap)
  4. Group Balok konsol (balkon)
  5. Group Kolom

4.1 Membuat Group Untuk Balok Induk

1. Tekan Ctrl+G pada keyboard anda. Akan keluar kotak dialog Give Group Name.

aa5

- Pada kotak Group Name ketik BALOK_INDUK. Adapun aturan pemberian nama group, penggunaan karakter spasi tidak diperbolehkan. Anda dapat menggunakan underscore untuk menggantikan karakter spasi tersebut.

- Kemudian pada select type, pilih Beam

- Klik OK

2. Akan muncul kotak dialog Create Group. (jangan di apa-apakan dulu kotak dialog Create Group ini).

3. Sekarang seleksi element balok induk dengan cara tekan Ctrl di keyboard anda (jangan dilepas) kemudian klik satu persatu balok sehingga terseleksi seperti gambar dibawah ini. 

beam seleksi1

Jika sudah, sekarang kembali lagi ke kotak dialog Create Group.

aa7

- Klik/Pilih group BALOK_INDUK.

- Pastikan Assign method di posisi Associate to selected Geometry

- klik Associate

4.2 Membuat Group Untuk Balok Anak

1. Tekan Ctrl+G pada keyboard anda. Akan keluar kotak Create Group. Klik Create

aa8

Akan keluar kotak dialog Give Group Name.

aa9

- Pada kotak Group Name ketik BALOK_ANAK. Adapun aturan pemberian nama group, penggunaan karakter spasi tidak diperbolehkan. Anda dapat menggunakan underscore untuk menggantikan karakter spasi tersebut.

- Kemudian pada select type, pilih Beam

- Klik OK

2. Akan muncul kotak dialog Create Group. (jangan di apa-apakan dulu kotak dialog Create Group ini).

3. Sekarang seleksi element balok anak dengan cara tekan Ctrl di keyboard anda (jangan dilepas) kemudian klik satu persatu balok sehingga terseleksi seperti gambar dibawah ini. 

beam seleksi2

Jika sudah, sekarang kembali lagi ke kotak dialog Create Group.

aa10

- Klik/Pilih group BALOK_ANAK.

- Pastikan Assign method di posisi Associate to selected Geometry

- klik Associate

4.3 Membuat Group Untuk Balok Konsol (Atap)

- Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas, (beri nama group : BKONSOL_ATAP)

4.4 Membuat Group Untuk Balok Konsol (Balkon)

- Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas, (beri nama group : BKONSOL_BALKON)

4.5 Membuat Group Untuk Kolom

- Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas, (beri nama group : KOLOM)

smile_winkJika telah selesai semuanya, maka selanjutnya kita akan melakukan Assign profil terdefinisi ke group-group yang sudah kita definisikan tadi.

5. Assign Profil Terdefinisi Ke Model Struktur

Karena kita sudah mengelompokan elemen secara group maka langkah assign dapat kita lakukan dengan sangat mudah.

5.1 Assign Balok Induk 25/50

1. Dari Kotak Properties, pilih Rect 0.5x0.25

a8

2. Sekarang pergilah ke menu Pulldown.

- Klik Select > By Group Name

aa11

3. Akan keluar kotak dibawah ini. Pilih G1: BALOK_INDUK

a9

4. Lihat portal anda. Balok induk yang tergroup tadi telah terselect secara otomatis

balok induk

5. Sekarang kembali lagi kekotak whole structure

a10

- Klik Assign To Selected Beams

- Klik Assign

- Akan keluar kotak konfirmasi, apakah profil akan didefinisi ke model struktur?,

ab4

 

 

- Klik Yes

Jika sudah maka hasilnya akan seperti ini, elemen yang terdefinisi diberi notasi oleh STAAD dengan notasi R1

ab5

5.2 Assign Balok Anak 20/40

1. Dari Kotak Properties, pilih Rect 0.4x0.2

a11

2. kembali ke kotak Select Group, Pilih G2:BALOK_ANAK

a12

3. Lihat portal anda. Balok anak yang tergroup tadi telah terselect secara otomatis

bp4

5. Sekarang kembali lagi kekotak whole structure

a13a

- Klik Assign To Selected Beams

- Klik Assign

- Akan keluar kotak konfirmasi, apakah profil akan didefinisi ke model struktur?,

ab4

 

 

 

- Klik Yes

Jika sudah maka hasilnya akan seperti ini, elemen yang terdefinisi diberi notasi oleh STAAD dengan notasi R2

a5

5.3 Assign Balok Konsol (Atap) 20/35

- Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas

5.4 Assign Balok Konsol (Balkon) 20/30

- Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas

5.5 Assign Kolom 30/30

- Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas

Sehingga secara keseluruhan portal struktur kita telah terdefinisi seperti dibawah ini,

a6

Nah…Sekarang portal kita sudah terdefinisi baik profil ataupun materialnya. Tinggal memasukan beban-bebannya saja…tapi eitz tunggu dulu, cara memasukan bebannya kita bahas pada postingan berikutnya aja ya…coz lagi capek nich….hehehe.

Semoga bermanfaat !smile_wink

Tuesday, June 22, 2010

Perencanaan Ruko Dua Lantai Dengan Program Bantu STAAD Pro 2004 (Part 1)

Assalamualaikum Wr Wb, gimana nich kabar rekan-rekan sobat kampuz, saya doakan baik baik aja ya dan sukses selalu, dan saya berharap semoga perjalanan kita dalam menuntut ilmu senantiasa diridhoi oleh ALLAH SWT, pemilik singgasana arsy yang maha agung, yang menggenggam seluruh ilmu diseluruh penjuru alam semesta….. amin!

oh ya, untuk posting kali ini, saya akan membahas tentang perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004. Kenapa kok saya sebut dengan program bantu?, yaitu karena STAAD hanya kita posisikan sebagai alat bantu hitung saja, sedangkan verifikasi hasil desain dan pengambil keputusan (judgement) tetap ditentukan oleh kita sebagai aktor utama (main aktor) dari perencanaan ruko ini,

Jadi STAAD ya STAAD, dia sebatas alat bantu program, bukan alat bantu yang memprogram kita. segala keputusan tetap kembali kepada kita

Nah...agar segala keputusan yang kita ambil tetap pada kendali kita, maka pengetahuan dasar yang cukup terhadap program dan mekanika teknik dirasa sangat penting sekali, karena pada dasarnya program aplikasi rekayasa teknik dituntut pengetahuan dasar yang mencukupi dari pengguna agar dapat memvalidasi dan memverifikasi hasil perhitungan berdasarkan ilmu mekanika teknik. Gunanya agar kita dapat mempertanggungjawabkan hasil analisa dalam aplikasi dibidang rekayasa teknik, baik dalam lingkup akademik ataupun profesional.

Mengapa saya mengatakan ini?….

Setidaknya ini adalah salah satu hal yang menyebabkan saya mengatakan ini….

Cosiderable time, effort and expense have gone into the development and documentation of STAAD. The program has been thoroughly tested and used. In using the program, however, the user accepts, and understands that no warranty is expressed or implied by the developers or the distributors on the accuracy or the reliability of the program.

The user must explicitly understand the assumptions of the program and must independently verify the results.

Silahkan pernyataan dari vendor penyedia program STAAD diatas dipahami baik-baik…

Ok! sekarang kita akan masuk ke inti bahasan kita. Yaitu perencanaan ruko dua lantai

Tampak depan

Tampak Depan

denah lantai 1

Denah LT 1

denah lantai 2 Denah LT 2

Rencana Balok

Rencana Balok LT 2

denah lantai atap

 Rencana Balok Atap

Untuk menjaga agar postingan tidak terlalu memanjang kebawah. Pembahasan perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004, saya bagi menjadi empat bagian, sebagai berikut :

  1. Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004 (Part 1) – membahas cara memodel struktur
  2. Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004 (Part 2) – membahas cara mendefiniskan material dan profil penampang
  3. Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004 (Part 3) – membahas cara mendefinisikan beban dan assign pembebanan
  4. Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004 (Part 4) – membahas analisa struktur, design struktur dan verifikasi desain

Cara memodel Struktur :

Menyiapkan Main Window

Buka program STAAD, maka akan muncul kotak dialog New, atau jika kotak dialog New tidak keluar, Klik File > New. Maka kotak dialog New akan muncul seperti gambar dibawah ini.

kotak dialog new1. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan mengklik radio button space,

2. Tentukan nama file di kotak form file name

3. Tentukan lokasi file dimana file tersebut akan disimpan dengan cara mengklik tombol kecil disamping kotak text box Location.

4. Tentukan unit yang akan dipakai, yaitu dengan mengklik meter pada frame length units

5. klik kilogram pada frame force units

6. Klik Next untuk melanjutkan

  kotak dialog pemodelan

7 Kotak dialog selanjutnya akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akan anda lakukan selanjutnya. Apakah akan membuat model struktur ataukah mengedit informasi dari pekerjaan anda. Disini anda akan menggambar portal 3D dengan cara memodifikasi portal 2D (di alih modif). Karena itu kliklah radio botton Add Beams. lalu klik Finish

8. Tampilan STAAD akan seperti gambar dibawah.

kotak menu9. Secara default tampilan / display dari page view ketika dibuka adalah bermodus isometri, oleh karena itu untuk lebih mudah dalam memodel / menggambar struktur, rubah dulu display ke modus view from Z+ . Untuk itu pada bagian menu toolbar rotate (disebelah kiri atas) klik ikon view from Z+ (lihat tool yang saya lingkari pakai warna merah pada gambar dibawah ini)

menu rotate 10. Setelah anda mengklik tombol view from Z+, tampilan page view akan menjadi seperti dibawah ini

modus tampilan11. Sekarang perhatikan kotak dialog Snap node Beam yang terletak disebelah kanan dari kotak page view. Atur parameter grid dari kotak dialog Snap Node/Beam tersebut seperti gambar dibawah ini

kotak parameter

Perhatikan pada frame Construction Lines (Yang saya lingkari No. 3). Karena bangunan kita lebarnya adalah 6 meter dan tinggi bangunannya adalah 7.70 meter, maka gridnya bisa kita isi X = 6, dan Y = 8, kemudian spasinya kita isi 1. Ini artinya tiap garis grid arah X dan Y, antara grid satu dengan grid yang lainnya berjarak 1 meter.

12. Setelah anda atur parameter diatas, maka modus view gridnya akan jadi seperti ini

grid

13. Nah…setelah grid sudah tertata dengan benar seperti diatas, maka sekarang kita akan memulai penggambaran. Pastikan snap node beams dalam kondisi terselect (lihat langkah no 11, perhatikan tool yang saya tandai dengan lingkaran warna merah dan angka 4).

smile_winkCatatan : fungsi tombol snap node beams itu sama seperti fungsi end point pada AutoCAD, yaitu untuk membantu menangkap ujung batang atau titik (joint) secara akurat.

Sekarang buat portal seperti gambar dibawah ini. Caranya : klik dititik (0,0), klik dititik (0,4), klik dititik (6,4), kemudian klik dititik (6,0), tekan Esc di keyboard. Kemudian secara berlanjut klik dititik (0,4), (0,8), (6,8), dan (6,4), tekan Esc. Jika benar maka jadinya seperti dibawah ini.

gb 1

14. Tinggi lantai dua dari bangunan kita adalah + 3.80 m, dan top atapnya adalah + 7.40 (lihat gambar tampak depan). Disekeliling atap dipasang bata setinggi 30 cm (untuk menjaga tampias air), sehingga tinggi total bangunan = +7.70 m. Nah…oleh karena portal kita sekarang tingginya 8 m,  maka kita harus edit dulu ketinggian dari portal diatas dengan cara menurunkannya sejauh 0.6 m, supaya level top atapnya menjadi 7.40 m.

15. Klik beams cursor

beam cursor

 

 

 

 

 

 

 

 

16. Seleksi frame batang sebelah atas (atap) dari portal yang sudah kita buat sebelumnya, lihat ilustrasi dibawah ini :

gb2

gb3

Garis yang anda seleksi tadi akan menjadi berwarna merah, ini mengindikasikan bahwa joint dan framenya telah terselesi sempurna dan tinggal menunggu perintah selanjutnya.

17. Tekan F2 di keyboard, maka akan muncul kotak dialog move seperti gambar dibawah ini.

moveKarena yang kita edit adalah ketinggiannya, maka hubungannya adalah dengan koordinat Y, oleh karena itu di kotak move beams selection (arah Y) isi dengan –0.6. Artinya batang dan nodes dipindah 0.6 meter kebawah. Lihat  gbr dibawah ini

gb 418. Nah, dengan cara yang sama lakukan juga untuk yang lantai dua ( turunkan nodes dan batang nya sejauh 4m – 3.80 m = 0.2 m), sehingga secara keseluruhan bentuk portalnya akan menjadi seperti ini, yaitu :

Elevasi Lantai 2 = + 3.80

Elevasi Atap = + 7.40

gb 5

19. Selanjutnya kita akan menduplikat portal diatas sebanyak 5 kali atau istilah teknik sipilnya adalah generasi batang. Caranya pilih semua batang dengan cara dari menu pulldown klik Select > By All > Beams

gb 620. Lihat hasilnya pada portal anda. Semua telah terseleksi sempurna (warnanya berubah jadi merah).

- Ubah display dalam modus isometri, klik tool  yang dilingkari pakai warna merah

view tool

21. Kemudian dari menu toolbar generate klik icon translational repeat (lihat yang saya lingkari pakai warna merah)

trans repeat

akan keluar kotak dialog 3D repeat. isi sesuai gambar dibawah ini, lalu klik OK

move

Catatan :

- Global direction = Arah duplikasi

- No of step = Jumlah bentang duplikasi

- Default Step Spacing = Jarak antar duplikasi

Untuk global direction klik Z, karena kita akan duplikasi portal ke arah Z, kemudian isi No of Step = 4, karena jumlah bentangnya = 4, Selanjutnya isi juga Default Step Spacing = 4, karena jarak duplikasi antar portalnya sejauh 4 m.

Jika benar maka hasilnya seperti ini

portal

Semua jarak antar portal yang ada di layar tampilan STAAD anda sekarang adalah 4 meter, padahal di gambar denah rencana kita,  jarak antara As C dan D adalah 3 meter. Supaya jarak antara portal As C dan D menjadi 3 meter, maka kita harus me-move (menggeser) portal As A, B dan C sejauh 1 meter mundur kebelakang (perhatikan ilustrasinya pada gambar dibawah ini)

portal 2

22.  Untuk me-move portal As A,B,dan C, seleksi portal A,B, dan C dengan cara klik titik 1 kemudian klik dititik 2 (lihat gbr dibawah ini)

seleksi portal1 Sehingga hasilnya seperti ini :

seleksi portal2

Anda lihat dilayar anda, ada beberapa elemen dari portal lain yang ikut terseleksi (elemen 1,2,3,4), untuk itu kita harus membatalkan seleksinya dengan cara tekan ctrl di keyboard (jangan dilepas) kemudian klik elemen 1,2,3 dan 4 sehingga sekarang hasilnya betul-betul hanya portal A,B dan C saja yang terseleksi

seleksi portal3 23. Klik F2 di keyboard anda, kemudian di Global Z, masukan nilai –1, artinya proses pemindahannya kearah sumbu Z sejauh 1 meter mundur kebelakang

move1

Jika benar maka hasilnya akan seperti ini,

portal fix Untuk membuktikan bahwa jarak portal As C dan D sekarang menjadi 3 meter, maka kita cek dengan meng klik icon tool dimension kemudian klik titik 1 dan 2, maka dimensi jaraknya akan muncul secara otomatis (lihat gambar dibawah)

cek portal

24. Buat element balok yang menghubungkan setiap portal. Dengan cara dari menu toolbar Geometri klik icon add beams  (beam cursor).

25. Sekarang ikuti saya, lihat gambar berikut sebagai ilustrasi visualnya

portal 4

Element balok lantai 2

-Klik titik 1 dan titik 2, Kemudian klik titik 2 dan titik 3, Kemudian klik titik 3 dan titik 4, Selanjutnya klik titik 4 dan titik 5

-Klik titik 6 dan titik 7, Kemudian klik titik 7 dan titik 8, Kemudian klik titik 8 dan titik 9, Selanjutnya klik titik 9 dan titik 10

Element balok atap

-Klik titik 11 dan titik 12, Kemudian klik titik 12 dan titik 13, Kemudian klik titik 13 dan titik 14, Selanjutnya klik titik 14 dan titik 15

-Klik titik 16 dan titik 17, Kemudian klik titik 17 dan titik 18, Kemudian klik titik 18 dan titik 19, Selanjutnya klik titik 19 dan titik 10

Jika langkah-langkah yang anda lakukan benar maka hasilnya akan seperti ini :

portal 5

Tekan Esc pada keyboard

Langkah selanjutnya adalah memasang balok anak,

26. Klik balok lantai 2 As-E, kemudian klik kanan, pilih insert node

portal6 

Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

27. Isi distance = 4, kemudian klik Add New Point, Klik Ok

Sekarang anda lihat, element baloknya terpisah

balok terpisah

 

 

 

 

 

 

 

28. Sekarang klik elemen balok yang terpisah (lihat gambar dibawah ini), kemudian klik kanan pada mouse, pilih insert nodes

add point2

Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

27. Isi distance = 2.9, kemudian klik Add New Point, Klik Ok (catatan : 2.9  didapat dari  4 –1.1). Jika langkah anda sudah benar, maka element balok lantai 2 as E sekarang telah terpisah menjadi 3 bagian.

28. Dengan cara yang sama, kita akan melakukan hal yang serupa terhadap balok lantai 2 di posisi as D.

- Klik balok tersebut, kemudian klik kanan pada mouse, pilih Insert Node

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Isi distance = 2.9, kemudian klik Add New Point, Klik Ok (catatan : 2.9  didapat dari  6 –3.1). Jika langkah anda sudah benar, maka element balok lantai 2 as D sekarang telah terpisah menjadi 2 bagian.

29. Sekarang kita akan pasang balok anak. Klik tool add beams  add beam, kemudian klik titik 1 dan titik 2 (lihat gambar)

portal beams Jika benar maka hasilnya seperti ini

portal 6

Tekan Esc pada keyboard

30. Klik balok yang baru saja kita buat tadi, kemudian klik kanan pada mouse, pilih insert node

add point 3

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Isi distance = 1.5, kemudian klik Add New Point, Klik Ok. Jika langkah anda sudah benar, maka  sekarang element balok telah terpisah menjadi 2 bagian.

- Lakukan juga langkah diatas terhadap balok as 2,( D – E )

add point 4

- Klik balok tersebut, kemudian klik kanan pada mouse, pilih insert node

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Isi distance = 1.5, kemudian klik Add New Point, Klik Ok. Jika langkah anda sudah benar, maka  sekarang element balok as  2,(D - E)  telah terpisah menjadi 2 bagian.

31. Jika anda sudah melakukannya dengan benar, maka sekarang balok anak yang menyangga kamar mandi sudah bisa kita pasang. Caranya klikadd beams kemudian klik titik 1 kemudian klik titik 2 (lihat gambar dibawah ini)

add point 5 

Tekan Esc pada keyboard

32. Sekarang klik balok anak yang barusan saja kita buat tadi, kemudian klik kanan pada mouse, pilih insert node

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Isi distance = 1.1, kemudian klik Add New Point, Klik Ok. Jika langkah anda sudah benar, maka  sekarang element balok anak tersebut telah terpisah menjadi 2 bagian

33. Jika sudah, sekarang kita pasang balok anak berikutnya. Klikadd beams , kemudian klik titik 1 dan titik 2 (lihat gambar dibawah ini)

add point 6

Tekan Esc pada keyboard

34. Sekarang kita akan membuat balok anak lantai 2, pada posisi antara as B dan C.

- Klik balok lantai 2 as B, kemudian klik kanan, pilih insert node

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Karena posisi balok anaknya tepat di tengah, maka cukup di klik tombol Add mid point saja, kemudian klik OK

add point6

- Jika sudah, maka lakukan hal yang serupa terhadap balok lantai 2 as C, sehingga secara keseluruhan dua balok tersebut (yaitu balok as B dan C) telah terpisah tepat ditengah bentang.

35. Pasang balok anak yang menghubungkan antara balok induk as B dan as C, dengan cara seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, sehingga hasilnya akan seperti ini

add point 7

36. Sekarang kita akan membuat balkon

- Tekan Esc pada keyboard

- Klik balok ini (lihat gambar dibawah ini)

bp1 - Klik Tool Translational Repeat trans repeat 2

- Isi seperti dibawah ini

aanew

- Hasilnya seperti ini

bp 2

37. Sekarang klik, balok yang baru kita buat tadi (lihat gambar bawah)

add point7

- Klik kanan pada mouse lalu pilih insert node

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Karena posisi panjang balkon kita adalah 2m x 0.8m, maka pada kotak Insert Node Into Beam, di bagian distance isi dengan nilai 2, kemudian klik Add New Point, setelah itu klik Ok.

38. Sekarang lakukan hal yang sama seperti diatas terhadap balok ini (lihat gambar dibawah ini)

bp 3

- Klik Balok tersebut

- Klik kanan pada mouse, lalu pilih insert node

- Akan keluar kotak Insert Node Into Beam

- Karena posisi panjang balkon kita adalah 2m x 0.8m, maka pada kotak Insert Node Into Beam, di bagian distance isi dengan nilai 2, kemudian klik Add New Point, setelah itu klik Ok.

39. Sekarang klik tomboladd beams  , kemudian hubungkan node nya, sehingga terbentuk balok seperti gambar dibawah ini

add point 8

- Tekan Esc, pada keyboard

- Hilangkan balok overstek (lihat gambar atas). Caranya klik balok tersebut, kemudian tekan delete pada keyboard anda ( jangan lupa jointnya juga harus dihapus )

- Tekan Esc, pada keyboard

40. Sekarang kita akan membuat balok atapnya. Caranya anda copy dulu baloknya dengan translational repeat trans repeat 2.

kemudian seperti biasa anda buat balok atau element penghubungnya dengan tool add beamadd beams . Semua langkah dan caranya sama seperti pada point sebelumnya. (Pasti bisa kan……), dan kalau benar, maka hasilnya akan seperti dibawah ini

fix portal

 

Nah…. sekarang portal kita sudah jadi, sekarang kita akan lanjut ke posting selanjutnya yaitu

Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004 (Part 2) – membahas cara mendefiniskan material dan profil penampang

- Semoga bermanfaat…..smile_wink

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes