Ok! mari kita lanjutkan pembahasan kita. Langsung aja ya….
Setelah kita mendefinisikan beban mati pelat lantai dan pelat atap, maka dengan cara yang sama kita akan definisikan juga untuk beban hidup yang bekerja pada pelat lantai dan pelat atap.
3.1 Menempatkan Baban Terdefinisi Ke Struktur
3.1. Beban Hidup Pelat lantai & Pelat Atap
Beban hidup sebesar 250 kg/m2 akan kita tempatkan ke pelat lantai. Ada dua cara yang bisa kita lakukan.
- Yang pertama adalah anda mengulangi kembali langkah no 5 s/d 9 pada posting saya di PART.3. Caranya sama seperti itu, cuma bedanya anda harus definisikan beban baru pada kotak dialog Create New Load dengan nama BEBAN HIDUP PELAT, kemudian di kotak Beam Loads>Floor With Y Range, anda isi bebannya menjadi –250 kg/m2 untuk beban hidup pelat lantai, dan –100 kg/m2 untuk beban hidup pelat atap. Sedangkan Range bebannya (Define X,Y & Z Range) tidak usah diganti.
Beban Baru (Hidup)
Beban Hidup Pelat Lantai
Beban Hidup Pelat Atap
- Yang kedua adalah mendefinisikannya melalui menu STAAD EDITOR, yang merupakan menu record yang berisi rekaman semua perintah yang telah kita berikan kepada STAAD dari pertama kali kita buka program hingga sampai detik ini. ( cara ini yang kita bahas )
Sekarang ikuti saya,
1. Klik icon STAAD EDITOR, (yang saya lingkari pakai warna merah), maka akan muncul kotak Script Editor
2. Sekarang perhatikan Script diatas, pada bagian ini
LOAD 2 BEBAN MATI PELAT FLOOR LOAD |
Arti dari scrip diatas adalah sebagai berikut :
- YRANGE 0 3.8 FLOAD -351 XRANGE 0 6 ZRANGE 4 16
artinya : beban sebesar 351 kg/m2 bekerja pada pelat dengan range area sepanjang 0 s/d 6 meter arah sumbu X, dan 4 s/d 16 meter arah sumbu Z, dengan rentang ketinggian beban antara 0 s/d 3.8 meter - YRANGE 0 3.8 FLOAD -351 XRANGE 0 2.9 ZRANGE 0 4
artinya : beban sebesar 351 kg/m2 bekerja pada pelat dengan range area sepanjang 0 s/d 2.9 meter arah sumbu X, dan 0 s/d 4 meter arah sumbu Z, dengan rentang ketinggian beban antara 0 s/d 3.8 meter - YRANGE 0 3.8 FLOAD -351 XRANGE 2.9 6 ZRANGE 0 1.5
artinya : beban sebesar 351 kg/m2 bekerja pada pelat dengan range area sepanjang 2.9 s/d 6 meter arah sumbu X, dan 0 s/d 1.5 meter arah sumbu Z, dengan rentang ketinggian beban antara 0 s/d 3.8 meter - YRANGE 7.4 7.4 FLOAD -279 XRANGE 0 6 ZRANGE 0 16
artinya : beban sebesar 279 kg/m2 bekerja pada pelat dengan range area sepanjang 0 s/d 6 meter arah sumbu X, dan 0 s/d 16 meter arah sumbu Z, dengan rentang ketinggian beban 7.4 meter
Catatan :
Beban yang bekerja pada ketinggian 3.8 meter adalah beban pelat lantai, sedangkan beban yang bekerja pada ketinggian 7.40 m adalah beban pelat atap, Nah…untuk itu kita kasih catatan kecil, agar kita lebih mudah nantinya dalam membaca script. Untuk itu sisipkan kata-kata berikut dengan diawali tanda *.
LOAD 2 BEBAN MATI PELAT FLOOR LOAD *PELAT LANTAI *PELAT ATAP YRANGE 7.4 7.4 FLOAD -279 XRANGE 0 6 ZRANGE 0 16 |
Kode script diatas adalah kode script dari beban mati pelat lantai dan pelat atap.
Nah….sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara memasukan beban hidup pelat lantai dan pelat atap melalui STAAD EDITOR ini ?
Gampang….!. Kita tinggal Copy kode script dari beban mati pelat lantai & atap diatas, kemudian kita Paste dibawahnya. Tapi ingat…, Paste nya diatas kata FINISH lho. Biar lebih jelas perhatikan langkah-langkahnya….
Catatan:
Ganti hasil paste tadi dengan angka-angka yang saya blok pake warna kuning. Ingat hanya pada bagian yang berwarna kuning saja yang dirubah, selain itu tidak.
Sehingga secara keseluruhan hasilnya akan menjadi seperti ini.
3. Jika sudah, maka klik Save (atau juga bisa tekan Ctrl + S). Klik Close (pojok kanan atas). Klik OK
Sekarang kita telah memiliki 3 Pembebanan yaitu berat sendiri, beban mati pelat, dan beban hidup pelat
Beban Hidup Pelat Lantai & Atap
4. Sekarang kita akan pasang beban dinding di Lantai 2 dan di Atap. Dimana tinggi dinding lantai 2 adalah 3.60 m, dan tinggi dinding bata di atap adalah 30 cm (biar air hujan tidak tampias kebawah),
- Beban dinding Lt 2 = 3.60 m x 250 kg/m2 = 900 kg/m’……..(catatan: 250 kg/m2 = berat jenis dinding bata)
- Beban dinding Atap = 0.3 m x 250 kg.m2 = 75 kg/m’
- Beban dinding di balkon tidak ada, karena tidak dipasang pagar dari bata. Untuk pengaman di area balkon rencananya di pasang pagar railing dari besi hollow ukuran 40 x 40 mm (anggap bebanya kecil, jadi diabaikan saja)
Kita mulai dulu dari lantai 2.
- Dari kotak dialog Loads-Whole Structure, Klik New Load, maka akan keluar kotak dialog Create New Loads. Kemudian isi seperti gambar dibawah ini. Klik OK
- Dari kotak dialog Loads-Whole Structure, Klik Member, maka akan keluar kotak dialog Beam Loads. Klik Tab Uniform Force, kemudian isi seperti gambar dibawah ini. Klik OK
Pastikan directionnya pada pilihan GY
- Sekarang anda lihat. Di kotak dialog Loads-Whole Structure telah terdefinisi beban baru yaitu beban dinding seberat 900 kg/m’.
Sekarang kita akan Assign beban tersebut ke struktur. Untuk itu sekarang pergilah ke portal anda
- Pilih elemen balok seperti gambar dibawah ini. Karena pada lokasi tersebut, akan dipasang dinding setinggi 3.6 m (Lihat denah)
- Klik Assign pada kotak dialog Loads-Whole Structure, (Pastikan Assigment method pada pilihan Assign to selected beams). tekan Yes, jika nanti muncul kotak informasi yang menanyakan apakah perintah akan diproses lebih lanjut
- Jika sudah maka hasilnya seperti ini.
5. Sekarang kita akan pasang beban dinding di lantai atap
- Dari kotak dialog Loads-Whole Structure, Klik Member, maka akan keluar kotak dialog Beam Loads. Klik Tab Uniform Force, kemudian isi seperti gambar dibawah ini. Klik OK
Catatan : W1 = –75 Kg/m
Pastikan directionnya pada pilihan GY
- Sekarang anda lihat. Di kotak dialog Loads-Whole Structure telah terdefinisi beban atap yaitu beban dinding seberat 75 kg/m’ (UNI GY –75 kg/m). Klik mouse pada pilihan UNI GY –75 kg.m (lihat gambar dibawah ini)
- Kita beralih dulu ke gambar portal. Sekarang pilih elemen balok seperti gambar dibawah ini (warna merah). Karena pada lokasi tersebut, akan dipasang dinding setinggi 30 cm
- Klik Assign pada kotak dialog Loads-Whole Structure, (Pastikan Assigment method pada pilihan Assign to selected beams). tekan Yes, jika nanti muncul kotak informasi yang menanyakan apakah perintah akan diproses lebih lanjut
- Jika sudah maka hasilnya seperti ini.
Ok!…..Untuk sementara pembebanan kita telah lengkap. Dan tinggal melakukan analisa struktur saja. Pembahasan mengenai analisa struktur dan Verifikasi perhitungan akan kita bahas di posting yang ke-empat (Part.4). Begitu juga dengan pemasangan Sloof dan Assignmet beban dinding lantai 1 akan kita akan ulas secara menarik dan interaktif di bagian akhir dari Perencanaan Ruko Dua Lantai ini…..Insya Allah!
7 komentar:
assalamualaikum bro.
trimakasih sudah berbagi ilmu staad pro. kebetulan saya baru mulai blajar staad pro, pembahasannya sangat jelas, klo ada waktu bisa kasih contoh staad pro untuk disain bangunan baja ga?
trimaksih atas perhatianya
bahar
walaikumsalam mas bahar...
terima kasih atas kunjungan mas ke blog kecil saya ini...
OK! mas. Insya ALLAH, bentar lagi aku akan posting tutorial staad pro untuk desain bangunan baja. Saya akan ambil contoh proyek saya sekarang yang sedang dilaksanakan di sidoarjo. Gudang baja dengan kuda-kuda cremona dengan bentuk geometri lengkung
ini sedang saya proses, dan doakan saja ya mas biar cepet selesai....
Rusli, Batam
Assalamu'alaikum...
Semoga ilmu yang diajarkan mas digarjarkan pahala olehNya..Amiiien
Amien, alhamdulillah, terima kasih mas rusli atas doanya
Hehehe, sama-sama mas.
Tp mas postingan pelajaran staad pro nya tinggal atu lg..hehehe
Ok! ditunggu aja ya mas rusli, insya ALLAH secepatnya saya posting untuk materi STAAD yang bagian akhir tersebut. jadi tunggu aja ya. ini masih lagi diproses hehehe
Pak..
Kalau beban dinding bertumpu pada pelat lantai yang dibawahnya tidak ada balok, cara menghitungnya bagaimana?
Post a Comment
Merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, jika anda berkenan untuk meluangkan waktu sejenak untuk memberikan kritik dan saran bagi blog kecil ini, melalui kotak komentar dibawah ini.