Blog ini berisi materi materi yang ringan seputar lingkup teknik sipil, sedangkan yang bahasan dengan materi materi yang berat berat tidak ada disini, kalau disini sih yang ringan ringan saja, yang mudah dipahami, yang bisa dicerna dan bisa dimengerti.
Dalam mencapai sebuah "esensi", saya lebih senang mempelajari dari hal yang paling kecil dulu, yang masih "gabah", yang dalam mainstream modern dan "instanitas" dianggap oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak penting dan membuang buang waktu.(Lutfi Andrian WS)

Sunday, October 24, 2010

View Management Tool, Untuk Efektifitas Kerja Yang lebih Baik Pada STAAD

Kalau berbicara tentang desain mendesain struktur, penyajian hasil analisa, desain penulangan, GUI (Graphical User Interface) yang user friendly maka jelas tak diragukan lagi STAAD lah jagonya. Namun dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh STAAD ternyata ada satu kelemahan yang dimiliki oleh STAAD, yaitu modus tampilan yang cuma satu layar (alias hanya satu tampilan saja). Coba saja kalau dibandingkan sama software saingannya, semisal SAP yang mampu menampilkan modus tampilan hingga “empat layar tampilan“, yang masih ditambah lagi dengan “tool move up/down in list” nya yang berguna untuk menampilkan bidang frame (portal) per “as sumbu” baik arah  X, Y dan Z.

1 (modus view SAP)2 (modus view STAAD)

Thinkingwah gimana nich STAAD?  bisa berabe kehilangan banyak fans setia tuch…..

eitz…tenang aja… kata siapa STAAD tidak punya modus tampilan seperti punyanya SAP… ya punya lah…lha wong STAAD gitu lho…Big Grinhihihihihi…

mungkin sekarang ada sobat kampuz yang bertanya : halah…cuman masalah view gitu doank aja kok dipermasalahkan..gak penting banget sih?

Happylho...lho…lho kata siapa…! ya penting banget to…ya memang sih kalau gambarnya tidak seberapa kompleks mungkin tidak ada pengaruhnya, lha kalau gambar pemodelan strukturnya kompleks seperti gambar diatas, gimana hayo? jelas kita akan butuh view per portal baik dalam arah memanjang ataupun melintang untuk memudahkan kita dalam memasukan dimensi penampang strukturnya, beban-beban struktur dan lain sebagainya selama proses perencanaan struktur tersebut.

Nah… tata cara pengerjaan perencanaan struktur yang melibatkan penggunaan tampilan (view) portal per portal inilah yang saya maksud dengan “view management”, seperti yang saya sebutkan dijudul posting ini.

Gunanya apa sih? gunanya adalah biar proses perencanaan struktur yang anda lakukan dari mulai penggambaran geometri struktur sampai desain struktur menjadi lebih mudah.

ConfusedTerus gimana cara penggunaannya ?

Begini caranya…Perhatikan baik-baik ..karena saya sendiri juga belum terlalu “ahli” maka secara otomatis pembahasannya pun dalam bahasa yang bukan ahlinya juga…jadi harap sobat kampuz memaklumi adanya ya…hehehe….

1. Sekarang perhatikan gambar struktur gedung 7 (tujuh) lantai dibawah ini.

4

Data Gedung :

  • 1. Jumlah lantai = 7
  • 2. Tinggi tiap lantai = 4 m
  • 3. Tinggi total gedung = 28 m
  • 4. Panjang gedung = 25 m
  • 5. Lebar gedung = 25 m

Rencananya kolom lantai 1 s/d 5 menggunakan dimensi 60/60, kemudian lantai 6 & 7 menggunakan dimensi 40/40. Dimensi balok 30/50.

Nah…sebagai catatan, saya tidak akan membahas bagaimana cara mendefinisikan dimensi penampang, beban, support dan lain sebagainya, tapi disini yang saya tekankan adalah bagaimana cara yang termudah mengatur modus tampilan (view) agar kita bisa dengan lebih mudah untuk mendefinisikan profil penampang terdefinisi ke geometri struktur, dan melihat hasil desain pembesian per portalnya.

2. Klik tool view from + Y (yang saya lingkari pakai warna merah)

5

3. Maka akan ditampilkan tampak atas gedung tersebut. Sekarang jaring As – A sehingga terblok dengan warna merah seperti gambar disamping ini.

6

4. Lanjutkan dengan klik kanan, Kemudian pilih “New View

7 

5. Akan muncul kotak dialog New View, Pilih Create a new window for the view. Kemudian klik OK sehingga akan muncul window (tampilan) baru dengan nama <Untitled 1>.

8

9

6. Sekarang klik tombol isometric view, sehingga tampilan portalnya berada dalam modus isometrik (3D)

10

11

7. Sekarang kita akan save portal ini dengan nama Portal As-A. Untuk itu pada menu puldown klik View > View Management > Save View. Maka akan keluar kotak dialog Save View As. Isi dengan nama As-A kemudian klik OK, maka otomatis portal kita akan disave oleh STAAD dengan nama As-A.

 12

13

14

8. Sekarang coba anda cek di menu pulldown Window, apakah window (tampilan) As-A sudah masuk apa belum. nah…ternyata sudah masuk.

15

9. Nah…dari sini kita bisa meneruskan dengan me save portal as yang lain sehingga dengan begini apabila kita ingin mendefinisikan penampang profil tertentu kita tidak akan kesusahan karena setiap portalnya sudah kita definisikan, sehingga disaat kapan kita ingin menampilkan portal tertentu maka dengan mudah kita bisa melakukannya.

10. Untuk mengakses semua view yang sudah kita save, bisa diakses ke menu pulldown View > Open View. Kemudian tinggal klik pada portal as mana yang ingin ditampilkan.

16

Sekian…semoga bermanfaat !

Sunday, October 3, 2010

Interactive Design Component, Menu Utility Untuk Desain Cepat Pada STAAD

Interactive Design Component adalah sebuah menu pada STAAD yang berfungsi untuk memudahkan Engineer untuk menkolaborasikan STAAD pro dengan STAAD etc. dimana hasil analisa gaya dalam yang didapat dari STAAD pro di informasikan ke STAAD etc untuk didapat hasil desainnya.

STAAD.etc sendiri adalah sebuah "Toolkit" yang berisi berbagai analisis komponen dan kelompok modul desain seperti Pondasi, batu, kayu, baja, beton dan analisis umum lainnya. Sebagai produk yang berdiri sendiri, STAAD.etc dapat digunakan untuk merancang frame portal kecil (small portal frame), balok menerus (continous beam), pondasi (foundation), retaining walls one-way slabs, koneksi sambungan pada baja, dinding geser (shear wall) dan masih banyak lagi. STAAD.etc memungkinkan para Engineer untuk melengkapi siklus desain pada struktur primer dengan menganalisis dan merancang beberapa komponen struktural atau aksesori dalam lingkungan STAAD.Pro menggunakan result database (database hasil analisa perhitungan) dari STAAD.Pro tersebut.

Pehatikan contoh berikut ini,

Katakanlah saya akan membangun Ruko dua lantai sebanyak tiga buah. Dan strukturnya saya rencanakan sebagai berikut :

3

2729

Beban yang bekerja pada strukur adalah beban mati dan beban hidup pelat lantai dan atap, serta beban dinding setinggi 3 meter ( 3 x 250 kg/m2 = 750 kg/m2).

4

5

Catatan :

1. Supaya lebih mudah dalam pembahasan (artinya yang sampaikan gathuk dengan yang anda terima), maka silahkan anda download dulu contoh file Ruko diatas, dengan cara mengklik disini

“Download Ruko Dua Lantai-Desain Dengan STAAD (zip file)”

2. Cara membuat geometri struktur dan cara memasukan beban-beban seperti diatas (atau yang terlampir pada file yang saya sertakan) tidak akan saya bahas. Rekan-rekan bisa mempelajarinya di posting saya terdahulu yang membahas masalah “Perencanaan Ruko Dua Lantai Dengan Program Bantu STAAD Pro 2004” Part 1 s/d 4 (lihat di Daftar isi pada blog saya)

Big GrinBaik, sekarang kita akan mulai pembahasan kita.

Dari file yang rekan2 download tadi. silahkan di running (analisa) dulu. Jika sudah maka desain tulangan baik kolom maupun balok sudah bisa untuk ditampilkan. Caranya tinggal klik element balok atau kolom yang mana yang ingin ditampilkan tulangannya.

6  7

Sekarang kita akan desain untuk Pondasinya (kita akan gunakan fondasi tapak beton). Untuk itu kita akan manfaatkan menu Interactive Design Component yang dimiliki oleh STAAD.

1. Kita cari dulu kolom mana yang mengalami beban aksial terbesar. untuk itu dari menu pulldown Mode, Klik Post Processing. Akan keluar pop up menu Result Setup. Atur sedemikian rupa sehingga hanya parameter BEBAN KOMBINASI saja yang berada pada kotak Selected Parameter.

8

2. Jika sudah maka seleksi semua kolom sehingga terdeteksi dengan warna merah

9

3. Sekarang dari menu pulldown Report. Klik Section Forces, maka akan keluar kotak dialog Section Forces. Klik radio button Axial forces, ceklis Absolutes Values, kemudian pada frame Set Sorting Order, Klik List From High To Low. ….(Jangan diklik OK dulu), sekarang klik tab Loading, kemudian atur sedemikian rupa agar hanya BEBAN KOMBINASI saja yang terseleksi di kotak Selected

10

11

4. sekarang klik OK!. maka akan keluar kotak Section Forces yang menampilkan gaya axial pada kolom yang diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil. Coba anda perhatikan pada kotak tersebut, ternyata kolom No. 23 menduduki peringkat satu yang artinya memiliki gaya axial terbesar diantara kolom yang lainnya.

12

Letak kolom No. 23 

5. Sekarang kita akan masuk ke menu Interactive Design Component. Untuk itu pada menu pulldown klik Mode > Interactive Design > Component Design. Sehingga tampilannya menjadi seperti ini.

14 

6. Sekarang klik Nodes Cursors.

16

7. Sekarang klik joint kolom No. 23, sehingga terseleksi dengan warna merah. Lihat gambar dibawah ini

17

8. Sekarang dari kotak dialog Interactive Design.drag gambar Footing ke joint No. 23 yang berwarna merah tadi, sehingga otomatis akan muncul kotak pop-up STAAD Etc. Interactive Design. Isi parameter desain Services Load Factors, Material Data, Reinforcement Data, Geometri, Pedestal, Loading & Design Load Factors  yang berada pada tiap tab sesuai dengan yang akan anda rencanakan.

18

19  21

9. Jika semua parameter sudah diisi dengan benar, maka akhiri dengan mengklik OK!. Maka hasil desain pondasi akan ditampilkan

- Design Result

22

- Calculation Report

23

  - Output Drawing

24

Nah…sekian dulu ya pembahasannya. Komponen yang lainnya pada menu Interactive Design seperti

25 26

  1. Slab
  2. Base Plate
  3. Pile Cap
  4. Momen Bolt & Shear Bolt Grup (Untuk koneksi/sambungan pada baja)

Insya ALLAH kita akan bahas pada lain kesempatan…..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes